Mohon tunggu...
abang zeik
abang zeik Mohon Tunggu... -

ikuti kata hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayahku

19 Mei 2011   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dimanakah ayahku, duapuluh tahun sudah aku hidup didunia, tanpa ayah dan kasih sayangnya, ketika temankku melaporkan sesuatu ke ayahnya "ayah tadi dia memukulku" ayahnya pun menjawab "biar nanti ayah marahin dia" sebagai anaknya pasti merasa puas karna mempunyai tempat untuk mengadu, ketika pengambilan raport sewaktu duduk disekolah dasar setiap orang tua siswa datang untuk mengambilnya dan dengan bangga memuji anaknya, namun semua itu tak berlaku untukku tak ada sosok ayah yang ku jumpai dalam hidup ini, waktu itu semuanya kekesalanku  aku ungkapkan dengan melemparkan batu sekuat tenagaku ke arah sawah yang tak jauh dari rumahku. masih teringat saat penerimaan  rapot aku duduk sendiri di belakang sekolah sambil melihat ke atas melihat awan yang bergerak tertiup oleh angin disana aku menangis. walaupun aku selalu juara satu tapi tak ada yang spesial bagiku semuanya biasa saja, tanda tangan di rapot yang biasanya di tanda tangani oleh orang tua itupun tak berarti bagiku semuanya aku tanda tangani sendiri hingga saat ini tak ada yang tau akan hasil belajarku. tapi tetap ada hikmah di balik itu semua, mungkin karna kebiasaan itu saat ini aku bisa lebih menerima diri ini lebih kokoh melewati rintangan-rintangan yang berat.

dimanapun kau berada ayahku suatu saat aku akan mencarimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun