Mohon tunggu...
Abang Watashi Zayd
Abang Watashi Zayd Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zayd

Halo semuanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Hari

9 Oktober 2024   14:32 Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:35 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit gelap dilengkapi dengan titik titik cahaya dari bintang dapat kulihat dengan jelas.  Gemerlap dari cahaya itu membuatku merasa aman karena meskipun dalam kegelapan, aku tetap bisa melihat cahaya. Bahkan langit gelap ini memberikan pandangan baru bahwa banyak hal yang begitu indah di malam hari. Aku bisa melihat indahnya cahaya berjalan dari kunang-kunang, arus cahaya dari gedung gedung, atau juga api unggun yang begitu hangat.

Gelapnya malam tidak seburuk itu, membuat kita menyadari bahwa siang hari adalah waktu penuh dengan cahaya yang begitu terang. Namun ketika cahaya yang dipantulkan dari bulan, kita dapat merasa tenang karena cahaya nya sehalus kain sutra. Kegelapan ini juga membantu orang yang sedang istirahat, lalu ketika mereka membuka mata di pagi hari, mereka bisa menyaksikan cahaya luas setelah perginya malam. Kegelapan itu memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang sedang beristirahat.

Angin yang berhembus di malam hari juga membantu suasana yang begitu lembut dan siapapun yang merasakannya akan merasakan nyaman saat itu juga. Malam yang tenang, tidak banyak suara, dan titik cahaya yang terlihat dari jauh adalah hal yang kusukai. Aku tidak membenci siang hari, tapi aku lebih suka jika berada di malam hari. Karena dalam waktu tersebut, aku bisa paham mengenai banyak hal indah di dunia.

Apakah aku merasa kesepian ketika malam? Jelas tidak. Karena banyak dari kesendirian yang kulewati di malam hari itu adalah kesendirian yang membantuku menikamti malam hari. Malam hari memang terkadang begitu dingin, tapi kesejukan itu justru adalah salah satu yang paling kusukai. Terdengar membosankan? Yang membosankan itu justru juga yang paling aku ingat suatu hari nanti jika aku ingin menikmati kegelapan di malam hari. Tuhan mengetahui bahwa suara yang begitu sunyi, adalah suara yang akan dinikmati oleh orang-orang yang sedang menikmati kesendirian di malam hari.

Tuhan mengetahui bahwa manusia ketika sudah lelah dengan aktivitas di siang hari, mereka membutuhkan waktu tenang, dan kegelapan di malan hari adalah hal yang cocok bagi manusia. Ketenangan, rasa lembut, kesejukan ini adalah yang paling bisa dikmati oleh manusia yang lelah dengan aktivitas di siang hari. Bahkan kalaupun ada orang yang merasakan dingin di malam hari, kehangatan dari pelukan sebuah selimut sangat bisa membuatnya merasa nyaman. Dalam tidur mimpi indah, malam hari adalah hal yang paling cocok untuk membawa hal tersebut. Ketenangan itu akan terus mengamankan manusia untuk tetap bermimpi indah, kegelapan itu akan membuat manusia mengistirahatkan kelopak mata yang seharian digunakan untuk beraktivitas.

Mimpi buruk datang? Kalaupun manusia terbangun, untuk beberapa saat pasti merasakan bahwa hawa sejuk ini terasa sangat nikmat. Sangat membantu untuk membuat seseorang kembali tertidur dalam proses yang lebih nyaman. Lebih bisa menikmati yang namanya "mimpi indah" setelah "mimpi buruk" tersebut terlewati. Hawa sejuk dan kegelapan akan membantu manusia untuk kembali tertidur, nikmati rasa empuk bantal, dan mimpi indah agar tubuh siap melewati aktivitas di pagi hari. Dan begitulah setiap harinya, kurasakan seperti itu. Tidak ada namanya malam yang menyebalkan, karena aku sangat suka semua suasana di malam hari, baik itu secara visual, maupun secara perasaaan dan atmosfer. Semua hal itu yang membuatku bisa berusaha untuk melewati siang hari, karena aku harus menikmati malam hari yang sangat kusuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun