Mohon tunggu...
Sion Pinem
Sion Pinem Mohon Tunggu... Apoteker - Sion Pinem bergiat dalam bidang kepenulisan

Sion Pinem, selain mengajar dan apoteker juga senang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Berbasis STEM

7 Januari 2020   08:50 Diperbarui: 7 Januari 2020   08:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Berbasis STEM

Oleh Sion Pinem

Saat ini kita sedang memasuki era Industri 4.0, yang salah satu cirinya adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat disegala bidang. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita.

Disrupsi teknologi terjadi seiring kemajuan artificial intelligent, cloud computing, big data, renewable energy, dan advanced robotics setidaknya akan mempengaruhi cara kita bekerja dan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.

Menghadapi tuntutan tersebut maka pendidikan berbasis science, technology, engineering,and mathematics (STEM) adalah hal yang sangat penting dalam mempengaruhi kemajuan suatu bangsa terutama sumber daya manusianya.

Sebagai contoh, dalam bidang matematika, kekuatannya dalam kemampuan mengembangkan kemampuan analitis, pemodelan dan pemecahan masalah berbasis data.

Kemampuan ini tentunya sangat dibutuhkan secara global untuk memecahkan masalah diberbagai bidang, seperti ekonomi dan bisnis, demikian juga dibidang teknologi yang rumit lainnya.

Dibidang teknologi, kita bisa menggunakannya di sektor pertanian untuk mengoptimalkan produksi pangan dengan terukur dan akurat. Ataupun untuk proses disain dan manufaktur produk secara cepat, murah dan minim limbah, maka dimasa depan kita bisa menggunakan teknologi: 3D Printing, Generative Design, Augmented dan Virtual Reality. Tentunya masih banyak lagi versi teknologi saat ini dan masa depan yang basisnya adalah STEM.

Dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran di kelas sedapat mungkin harus memperhatikan empat unsur,  yaitu : critical thingking, creativity, communication dan collaboration (4C).

Roh dari STEM adalah 4C itu sendiri. Namun faktanya dilapangan dalam tataran implementasi masih lemah. Misalnya kendala dari sudut pandang guru yang masih menganggap bidang kompetensinya berdiri sendiri, tanpa harus berkolaborasi dengan kompetensi lain. Padahal saat ini untuk memecahkan suatu masalah hampir tidak bisa hanya diselesaikan dengan satu disiplin ilmu.

Contoh kasus, penelitian di bidang sains. Maka setidaknya dibutuhkan keahlian statistik dalam mengolah data (matematika), menggunakan computer atau aplikasi (engineering) dan juga mungkin peralatan tertentu (teknologi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun