Mohon tunggu...
abangryan
abangryan Mohon Tunggu... -

No Plan... No Support... No choice

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kopi Wine.. Disudut (Jalan) Jakarta

7 Januari 2016   13:51 Diperbarui: 7 Januari 2016   16:55 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto diambil minggu 3 Jan 2016"][/caption]

RRRuuuuuaaarrr Biasa...... Mannntaaaaapppppp...... 

Itu kata kata yang terlontar dari mulut saya seraya memuji Allah sang pencipta karena memperkenan saya mencicipi kopi jenis ini. Aromanya memang khas, kepekatannya sungguh.......mmmmm. Edaaannn 

Kejadiannya masih sekitar hari Jumat - Minggu ini, yap tahun 2016. Selepas saya melakukan ibadah sholat Jumat tanggal 1 Januari 2016 kemarin di Mesjid Sunda Kelapa, biasalah saya ber"window shopping" dihalaman mesjid, diantara pedagang pedagang yang menggelar lapaknya. Sambil lihat-lihat berbagai macam pernik yang dijual, saya menuju tempat makan yang juga banyak dijajakan orang diseputaran mesjid Sunda Kelapa Menteng. Tak puas dengan menu pedagang yang memang umum khas pedagang kaki lima, saya berkeliling. Sampailah ada suatu warung kopi yang menjual berbagai macam kopi khas Nusantara. Seperti Kopi Sidikalang, Kopi Gayo, dan lainnya. 

Sekilas warung kopi ini tampak tutup, mungkin karena memang tahun baru, saya pikir. Padahal kalo tadinya buka, ya saya mau mampir. Terlebih perut kok ya belum lapar lapar sekali. Tapi ternyata warung kopi itu buka. Tetapi tidak officially. Karena menurut yang jaga (atau mungkin "owner"-nya, karena pengetahuan tentang kopinya cukup baik) sebenarnya tutup, karena libur tahun baru. Cuma karena ada pelanggan setianya (pagi pagi tadi) yang mau ngopi, akhirnya di"setengah" buka lah itu warung kopi. Kemudian saya dipersilahkan masuk.

Begitu masuk, sekilas memang tak ada yang istimewa dari tempatnya. Agak kecil untuk ukuran warung kopi. Langsung saja saya tanya, punya kopi apa ?. Sang "barista"pun menjelaskan bahwa warung kopinya punya berbagai macam jenis kopi. Tapi men-spesialisasikan kopi terhadap kopi Aceh terutama Arabika Gayo. Saya pilih Kopi Hitam Gayo Spesialty (tertera dimenu). Sang "barista"pun dengan sigap mengambil kopi yang masih berupa Biji, digiling dan di seduh didalam press. Wuiih... Aromanya memang mantap. Rasanya nya pun tak kalah. Geleng geleng saya dibuatnya.... dibuat aroma dan rasa kopi maksudnya. Pembicaraan khas warung kopi pun dimulai, seperti kenapa kok buka warung kopi ditempat ini, jenis biji kopi, dan proses proses yang ada dikopi itu.

Yang menarik, kemudian Penjaga warung kopi ini menawarkan saya 2 jenis kopi untuk diminum secara Free..... alias gratis. Yang pertama itu kopi luwak liar, dan yang satu lagi Kopi wine. Tapi sebagai syarat saya harus memberikan input mengenai jenis kopi nya. Gak papa.... oke oke saja. Mumpung kopi luwak liarnya gratis (saya lihat dimenu harganya per cangkirnya 40ribu apa 50ribu ya...). Ketika itu kopi saya sruput..........hmm....hmm.... langsung jawaban saya ialah SAYA NO COMMENT....... SAYA YESS (mirip mas anang)...... SAYA NO COMMENT LAGI MAS. INI KOPI (LUWAK LIAR) rasanya luar biasa. Luar biasa... luar biasa. (Menurut lidah saya ya....). 

Ketika yang kopi satunya yaitu Kopi Wine mau dibuat, saya langsung bertanya. Ini Kopi wine-nya halal apa haram mas ? karena kan ada wine-nya. Sang penjaga sekaligus merangkap "barista" warung kopi tertawa terkekeh kekeh. Aseeemmm... (dalam hati saya). Malah di guyon ik. Tapi yo gak papa lah. Dijelaskan bahwa KOPI WINE ini prosesnya natural. Tidak direndam didalam alkohol atau nira. Cuma tekhnik pengeringannya saja sehingga menimbulkan sensasi wine. Wis embuhlah.... tapi sayang, ternyata kopi wine-nya dibawa oleh temannya yang katanya "ngopi" tadi pagi pagi. Kalau berkenan, saya disuruh datang hari minggu pagi. Saya jawab oke.... karena saya biasa hari minggu naik sepeda diseputaran taman senopati menteng dan CAR Free Day area. Nanti saya mampir.

Hari minggu-nya sekitar jam 8 tanggal 3 Januari 2016, saya sudah datang ke warung kopi itu. Naik sepeda saja, menikmati Jakarta yang masih kosong. Ternyata ada beberapa pe-sepeda yang juga "ngopi" diwarung kopi ini. Sang penjaga kopi tampak mengenali saya dan mempersilahkan saya untuk masuk. Kopi wine kan...?? kata yang jaga warung. Siaaapppp mas, jawab saya. Kembali prosesnya tetap dari biji yang terus digiling. Oh ya, sembari melakukan proses pembuatan kopi, penjaga warung kopi (yang saya belum/lupa berkenalan) memberikan bahan mentah kopi wine-nya kepada saya. Sekilas saya cium-cium bau-nya mirip kismis. Ya... kismis.

Yang luar biasanya.... (memang Allah memberikan karunia kepada negeri ini terhadap kopi) aroma-nya yang keluar ketika diseduh pun sangat khas..... Apalagi rasanya............ NO COMMENT...... SAYA YESS..... kembali keluar dari mulut saya. Memang rasanya luar biasa, bukan karena memang saya di beri gratis oleh penjaga warung. Tapi memang enak kopi ini. Seorang yang lagi "nongkrong" disebelah saya cuma senyam senyum aja liat saya nyruput KOPI WINE ini sambil geleng geleng kepala. Gimana mas ? kata orang disebelah saya..... saya cuma bisa geleng geleng sambil terus mencium aroma yang keluar dari cangkir.

Sekilas informasi yang saya terima, bahwa kopi wine ini merupakan terobosan petani petani kopi asal Gayo Aceh. proses pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Bagi saya gak jadi soal.... yang penting rasa kopinya enak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun