Mohon tunggu...
rahmad m.arsyad
rahmad m.arsyad Mohon Tunggu... -

rakyat biasa yang pernah sekolah di Universitas Hasanuddin Makassar dan saat ini masih melanjutkan studi di kampus yang sama untuk jenjang magister.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Prabowo, dan Drama Kerajaan Singhasari

19 Maret 2014   06:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1395159338169521143

Tentu belum banyak yang lupa pada saat menjelang pemilihan Gubernur Jakarta, seingat saya hanya ada satu iklan televisi yang mengkampanyekan pasangan Jokowi-Basuki yakni iklan Prabowo subianto yang secara terang-terangan memberikan dukunganya sebagai ketua dewan Pembina Partai Gerindra dan Ketua Asosiasi Perhimpunan Pedagang Pasar Seluruh Indonesia.

Pada ujung iklan yang sempat menuai protes dari tim foke-nara tersebut, bahkan dengan begitu percaya diri prabowo menegaskan “Saya Prabowo Subianto memilih Jokowi-Basuki untuk Jakarta yang lebih baik."!Tak hanya sampai disitu, sudah menjadi rahasia umum Prabowo adalah sosok dibelakang layar untuk membujuk megawati agar paket Joko Widodo- Basuki bisa tampil sebagai duet baru bagi Jakarta.

Kala itu Prabowo ibarat seorang Tunggul Ametung yang sedang membujuk kendedes yakni Megawati Soekarno Putri untuk menjadikan Jokowi sebagai pengawal mereka agar kelak mempertahankan duet pasangan singhasari.

Namun akhirnya, ibarat drama kisah kerjaan singhasari dalam bentuk sekuel yang berbeda, tunggul ametung pada belakangan hari baru sadar keputusan untuk mendukung Ken Arok yakni Jokowi adalah keputusan yang salah.

Ken Arok ternyata berhasil menarik hati Ken Dedes untuk bersepakat menghabisi Tunggul Ametung yang pernah menjadi pasangan pada pernikahan kendedes pada  pemilihan presiden 2009 yang lalu.

Rasa sebagai orang yang dikhianati telah membut Prabowo berang, tak ingin menjadi Tunggul Ametung sebagaimana dalam kisah singhasari membuat sang jenderal bertanya pada megawati, apa salah dirinya hingga akhirnya Mega tidak memperdulikan perjanjian pernikahan mereka pada masa lalu ?

Membaca tanya Prabowo tersebut telah membuka dua tafsir besar. Pertama, apakah mungkin rayuan Ken Arok telah berhasil membuat Ken Dedes begitu jatuh cinta sehingga tega melupakan janjinya? ataukah sebagaimana dalam drama singasari bahwa memang sebenarnya pernikahan Ken Dedes dan Tunggul Ametung adalah pernikahan paksa yang tidak didasari oleh janji untuk saling setia.

Politik Singhasari dalam drama Pilpres 2014

Jika menyimak kisah kerajaan singhasari yang penuh intrik selain Tunggul Ametung, Ken Dedes dan Ken Arok, kita juga pada akhirnya dikenalkan pada satu sosok yakni Anusapati  putra Ken Dedes yang akhirnya menjadi tokoh yang mengakhiri kisah kekuasaan Ken Arok.

Dalam babad tanah jawa karangan Suedjipto Abimanyu dikisahkan sepeninggal Tunggul Ametung, Ken Arok akhirnya menikahi Ken Dedes dan mengangkat dirinya sendiri sebagai akuwu Tumampel. Pada saat menikah tersebut, Ken Dedes sebenarnya sedang mengandung bayi Tunggul Ametung dialah Anusapati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun