[caption caption=""Jenis Su-24M yang tertembak jatuh F-16 Turki. Pesawat tertembak dan Korban pilot Su-24M. Sumber : Wikipedia, The Telegraph dan express""][/caption]
Tertembak jatuhnya pesawat tempur Uni Soviet (era pakta Warsawa) dalam pertempuran tunggal dogfihgt oleh pesawat tempur AS (Nato) pertama sekali terjadi pada 18 Nopember 1952 di masa perang dingin. Saat itu, 4 pesawat tempur Soviet yakni MIG-15 dijatuhkan oleh 4 pesawat tempur AS, F9F-2 Panther di sekitar perairan Vladiwostok, Rusia.
Peristiwa terkini adalah tertembak jatuhnya pesawat Rusia Su-24 M (Fencer istilah NATO) yang terjadi pada 24 Nopember 2015. Ini adalah korban pertama di pihak Rusia dalam kampanye serangan udara Rusia terahdap ISIS di Suriah. Penembaknya kini adalah pesawat tempur F-16 Turki (NATO) yang terjadi di sekitar perbatasan Suriah dengan Turki.
Peristiwa penembakan pesawat Rusia tersebut kini telah membuat dunia seketika terpana, seakan-akan menahan napas sementara tak mengira peristiwa yang diprediksi bakal membuat masalah lebih besar untuk keamanan dunia itu ternyata kini terjadi. Peristiwa itu benar-benar membuat dunia dan perang Suriah semakin menghangat. Banyak pihak menyebutkan peristiwa tersebut nyata-nyata menyulut Perang Dunia (PD) ke tiga.
Kedua pilot dikabarkan tewas, bahkan salah satunya ditembak oleh pemberontak Suriah saat masih melayang di angkasa dengan parasut hingga jatuh ke bumi dalam kondisi mengenaskan. Jahed Ahmad salah satu pemberontak dari brigade ke 10 di sektiar lokasi penemuan kedua pilot mengatakan mereka menembakinya saat menyelamatkan diri dengan parasut.
[caption caption="Sumber : http://www.startribune.com/the-latest-rebel-video-purports-to-show-russian-pilot"]
Sebuah helikopter Mi-8 yang ditugaskan mencari dan menyelamatkan pilot saat peristiwa baru terjadi juga ditembaki oleh pemberontak sehingga operasi penyelamatan tersebut dapat digagalkan oleh pemberontak sebut sumber salah satu pejabat militer Rusia.
Otoritas Turki menyebutkan penembakan tersebut dilakukan setelah memberi peringatan hingga 10 kali dalam durasi dua menit di atas langit Yayladagi-Hatay region dekat perbatasan Suriah. Turki mengecam sejumlah serangan Rusia yang menyebutkan ISIS berada di dalam wilayahnya.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan penembkan tersebut sesuai dengan aturan negara melindungi ruang udara Turki dan tidak berarti (hal ini) merupakan permusuhan dengan Rusia. Turki telah berusaha mengindari peristiwa tersebut berkali-kali, "
Dari Washington, Presiden AS, Obama memberi dukungan moral pada Turki bahwa tidak ada alasan pesawat tempur Rusia masuk wilayah udara Turki karena tidak ada ISIS beroperasi di sana. Obama juga menelpon Erdogan mengingatkan pentingnya Turki membela dan mempertahankan kehormatan wilayahnya seraya meminta menurunkan tensi eskalasinya dengan Rusia.
Juru bicara militer koalisi AS dalam kampanye anti ISIS, Kolonel Steven Warren mengatakan mestinya pesawat menghindari zona penyangga yang dibuat Turki yakni 12 mil dari perbatasan Suriah. "Tindakan pesawat Rusia itu ceorboh, sembrono, tidak bertanggung jawab dan tidak perduli,"seraya mengingatkan peringatan hingga 10 kali mencerminkan ketidak pedulian tersebut. Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menyetujui stadard dan norma penerbangan dalam protokol Internasional.