Sekitar satu dekade lalu hanya beberapa pengendara saja terlihat mahir ber HP saat mengemudi motor atau mobil dan kendaraan lainnya di jalan raya. Lama-lama semakin banyak terlihat yang piawai ber sms atau bertelepon di atas kendarannya. Style ini pun kini kian digandrungi pemakai motor dan mobil, seolah menjadi trend paling favorite dari kota hingga desa.
Mengapa disebut mahir atau piawai, karena mereka punya kelebihan mengkoordinasikan beberapa sensor perintah sekaligus, misalnya saja menyatukan perintah mengemudi, tidak menabrak sesuatu, mengelak sesuatu dihadapannya menambah atau kurangi kecepatan lalu mengerem dan berbelok (beberapa diantaranya tidak menyalakan lampu sens).
Kita kagum pada kemampuan mereka lainnya karena mampu menggerakkan jari atau kuku lentiknya dengan lincah memilih angka dan huruf di layar keyboard lalu mengetiknya satu persatu.
Kelebihan lainnya adalah mata mereka mirip seperti Elang mampu melihat jauh ke jalan sementara HP masih ditangan atau nempel di kupingnya terus menerus hingga tidak terasa panas lagi.. Hebat bukan?
Setelah penulis menetap di 8 kota provinsi dan berinteraksi hingga ke kabupaten atau kota di dalamnya selama 13 tahun dan kembali menetap di Banda Aceh kini makin sering terlihat aksi jagoan milik negeri kita. Aksi mereka terlihat di jalan raya maupun di gang atau kompleks perumahan baik di kota sampai ke desa-desa.
Mereka termasuk jagoan langka karena keahlian seperti itu jarang (sulit) ditemukan di negara lain. Bahkan pebalap F-1 atau GP sekalipun tak mampu melakukan mirip aksi pebalap kita yang kian hari semakin banyak jumlahnya.
Bersyukurlah kita, ternyata negeri kita memiliki talenta dan jagoan calon juara balap dunia multi komplit dengan jumlah berlimpah tak terhitung jumlahnya seantero negeri ini.
Karena itulah maka keahlian ini makin ngetren semakin hari makin diminati pemakai kendaraan di jalan raya terutama pengguna sepeda motor.
Paparan di atas adalah sebuah perumpamaan berlawanan (Majas Antitesis) yang tentunya tidak perlu diberi penilaian positif.
Kondisi secara psikologis yang dirasakan oleh beberapa orang yang ber HP-ria sambil berkendara memang terasa mirip jagoan sebagaimana diungkap dalam epik majas di atas.
Baik, mari perhatikan pengalaman hasil penelitian penulis yang telah berkali-kali melihat korban kecelakaan lalulintas (lalin) akibat ber HP ria sambil mengendarai kendaraannya.