Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ruki : "Menjadi Ketua KPK Itu Musibah," Kini Menjadi Nyata

5 Maret 2015   08:25 Diperbarui: 26 April 2019   06:37 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Jam menunjukkan sekitar pukul 17.10, Menjelang persiapan acara Kompasiana TV penulis sudah hadir di depan layar kaca mengikuti siaran informasi Lintas Petang di Kompas TV pada tanggal 18 Pebruari 2015. Saat itu suasana seluruh stasiun telvisi lokal menayangkan berita tentang pemberhentian sementara ketua KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto bersamaan dengan penunjukan Taufiquerachman Ruki sebagai Plt ketua KPK oleh Presiden Jokowi.

Presenter yang membawa acara tersebut (entah siapa namanya, yang jelas sangat cantik dan lugas) mendapat kesempatan mewawancarai (audio) jarak jauh Taufiquerachman Ruki yang berada di luar studio, seperti biasa bersemangat dan antusias.

Pembawa acara menyapa narasumbernya dengan hangat dan memberi apresiasi tanda ikut berbahagia. "Selamat sore pak Ruki. Anda telah ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi ketua KPK yang baru. Selamat ya, pak.!"

Inilah jawaban Taufiquerahman yang menyentakkan saya hampir tidak percaya dengan ucapannya. "Bukan Selamat, tapi Musibah..." dengan suara berat, agak tinggi tapi tidak bersemangat.

Presenter sedikit grogi balik bertanya, "Loh, mengapa begitu pak, kan bapak sudah ditunjuk oleh Presiden mendapat kepercayaan untuk mengurusi KPK?"

Jawaban Ruki tidak fokus dan lari ke sejarah masa lalu. Terkesan ia telah duluan pesimis dan bernuansa menebar pesona mencari dukungan dari berbagai elemen meski di awal kalimat pembukannya merefleksikan ia tidak bersemangat mengurusi KPK.

Dalam beberapa kutipan yang masih penulis ingat dalam wawaancara tersebut ia juga menyampaikan posisinya bukan anggota parpol, sjuga bukan lawan untuk siapapun. Ia juga menjelaskan pernah berada pada posisi yang sama saat menjadi ketua KPK beberapa tahun silam. "Saya adalah ketua KPK jilid satu yang diminta kembali turun  untuk mengisi kekosongan KPK jilid tiga," katanya.

Inti pesan yang TERSIRAT dari pernyataan Ruki dari wawancara tersebut adalah :

  1. Tidak bersemangat atau tidak antusias
  2. Tidak bernyali atau memilih jalur konservatif
  3. Jabatan sebagai ketua KPK adalah musibah
  4. Turun ke dalam tubuh KPK di jilid 3 artinya ia sudah pengalaman. Merasa mampu mengatasi masalah.  Akan tetapi di sisi lain pernyataannya di awal wawancara justru kontradiktif dengan sikapnya sebagaimana disebutkan pada urutan 1 sampai 3 di atas.

Bagi rekan pembaca budiman yang pernah mendengarkan wawancara tersebut dapat menambahkan sejumlah ekspresi yang memperlihatkan Ruki tidak ingin berada dalam lingkungan tersebut, paling tidak ia merasa tiak nyaman mengemban tugas tersebut, saat KPK sedang tidak kondusif.

Oleh karenanya TIDAK heran, apabila sejumlah analisa dan penilaian dari media massa dan media sosial kini bertubi-tubi mulai menyerang posisi Ruki dengan sejumlah pernyataan menjurus minor, Bahkan sejumlah pegawai KPK mulai kasak-kusuk dan gerah melihat arah sang legenda KPK ini terasa lain daripada yang lain.

Sementara itu, dari media sosial dan media massa, sejumlah pernyataan yang mempertanyakan performa Ruki serasa menampar wajahnya diantaranya adalah :

  1. Romo Beni : Sikap Ruki, membuat hukum mati suri. (MetrotvNews 5/3/2015)
  2. KPK Belum aman, Kinerja Ruki Dipertanyakan. (citizendailynet 22/2/2015)
  3. Jatuhkan Moral Internal KPK, Ruki Dituntut Mundur (nasional rimanews,com 5/3/2015)
  4. Pegiat anti Korupsi Sulsel Kecam Pernyataan Ruki Soal KPK Kalah (Kompas.com 2/3/2015)
  5. Sikap Ruki Memalukan dan Menyakitkan (jakartagrater.com 5/3/2015) dan masih ratusan mungkin ribuan judul yang membombardir performa Ruki yang dianggap tidak kompatibel dengan semangat KPK yang didambakan oleh sebagian besar bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun