Lihat jumlah kematian pihak ISIS di berbagai sumber berita setiap hari seperti ini: lima puluh anggota ISIS tewas dibombardir Turki. Seratus lima puluh orang ISIS tewas dibombardir AS. Dua ratus ISIS tewas dihajar misil Rusia dan hampir setiap hari Syrian Arab Army (SAA) menewaskan belasan pasukan ISIS.
Informasi atau berita seperti itu telah berlangsung lama atau sejak tahun ke dua konflik Suriah pecah, ketika pasukan ISIS mulai berkelayap ke seantero (pedalaman) Suriah dan mulai menancapkan kukunya dengan cengkeraman sangat kuat di mana ia berada.
Banyak tersebar berita pasukan ISIS tewas dalam jumlah besar di berbagai front setiap hari tapi mengapa jumlah pasukan ISIS tidak berkurang juga? Ketika ISIS dijepit di Mossul Irak pasukan ISIS lain menggeliat di Deir Ezzor Suriah. Ketika ISIS diusir dari kawasan kota Aleppo pasukan ISIS muncul di Palmyra dan merebut kota itu kembali. Seterusnya terjadi peristiwa sama tentang ISIS di Suriah dan Irak.
Hampir 6 tahun perang Suriah, ISIS bukan berkurang tapi makin menjadi-jadi sejak kehadirannya di Suriah medio 2014 lalu. Meski wilayah kekuasaan di Irak semakin mengecil tapi posisi dan penguasaan wilayah di Suriah tetap kuat dan mungkin semakin kuat. Mungkin hanya melemah di bagian utara ketika harus melepas kekuasaan pada Syrian Democratic Forces (SDF) Kurdi dan Pasukan Turki atau Free Syrian Army/Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di utara Provinsi Aleppo dan Provinsi Raqqa.
Lalu apa yang terjadi di Palmyra pada pertengahan Desember lalu? Kota yang pernah dibebaskan pada Mei 2016 kembali jatuh ke tangan ISIS dengan tingkat kerugian material dan jiwa sangat besar di pihak SAA.
Lalu apa sedang terjadi di Deir Ezzor terutama dalam sepekan terakhir hingga saat ini?
Sejak 3000 petempur ISIS melakukan penyerangan besar-besaran pada Maret 2014 terhadap posisi pasukan loyalis Suriah hingga kota itu jatuh ke tangan ISIS pada Mei 2014, Deir Ezzor terkepung rapat dan terpisah jauh dari kawasan pemerintah Suriah. Sejak saat itu SAA tidak mampu melakukan apa-apa selain menjatuhkan dari udara bala bantuan logistik berupa makanan, obatan dan amunisi untuk pasukan SAA terkepung di kota itu. Sebagian dari bantuan yang dijatuhkan dari ketinggian itu dapat dimanfaatkan, selebihnya rusak atau jatuh ke tangan ISIS.
ISIS mengalami kemajuan di kota telah terkepung empat tahun tersebut . Kawasan rumah sakit menghubungkan jalan utama dari markas besar brigade artileri 137 dengan Disrtik al-Maqabis telah direbut ISIS beberapa jam lalu saat tulisan ini sedang disiapkan. Menurut aneka informasi media barat lusinan pasukan SAA dibunuh secara keji oleh ISIS dan sejumlah peralatan tempur juga hancur akibat terkena sasaran tembakan ISIS.
Banyak peristiwa SAA takluk pada ISIS. Salah satu peristiwa paling signifikan adalah ketika SAA harus kehilangan wilayah sepanjang 90 Km saat berada di kawasan persimpangan Rasafa-al-Hora dan Al-Tabqa. Sebagian SAA manuju Padang Pasir Rasafa dan sebagian lagi berencana menuju ke Al-Tabqa. Apa hendak dikata, sejumlah pasukan SAA di Padang Pasir Rasafa mengalami nasib naas di tangan ISIS dengan cara yang sangat mengenaskan.
Kondisi itu membuat seluruh pasukan SAA memilih mundur ke posisi awal di Al-Salamyah. SAA terpaksa melepas koridor selebar 4 - 6 Km sepanjang 90 Km. Sebuah pukulan teramat keras menghunjam wajah Rusia dan Suriah.