Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mba Mega Kini Lebih Segar, Tak Takut Hantu Politik Lagi

30 Mei 2014   16:48 Diperbarui: 14 November 2019   19:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/

Hampir setahun lalu, tepatnya 8 Juni 2013, keluarga "mba Mega" panggilan akrab ibu Megawati Soekarnoputri berkabung atas meninggalnya suami, orang tua atau keluarga terdekat yang mereka cintai. Bagi "Adis" -nama kecil mba Mega- kepergian Taufik adalah kali kedua suaminya meninggal dunia setelah suami pertama Letnan (Penerbang) Surindro Suprijarso yang meninggal pada 22 Januari 1971 di Irian Jaya (Papua).

Entah karena peristiwa itu bu Mega larut dalam kesedihannya atau ada sejumlah persoalan politik pelik lainnya yang terpendam membara dalam batinnya dan tidak dapat berbuat apa-apa selain mengelus dada melihat lambat dewasanya sistem demokrasi di tanah air atau lambatnya para punggawa di berbagai lembaga tinggi negara membuat megawati terlihat tampil kurang segar dan nyaris tidak percaya diri dalam kancah politik di tanah air.

Nyaris tidak percaya diri atau skeptis terhadap peluang partainya sah-sah saja melambung dalam angan-angannya. Lihat saja betapa kuatirnya Megawati pada "Hantu Politik"" menjelang kampanye Pemilu, tapatnya pada Jumat, 6 September 2013, dalam konfrensi Pers pada Rakernas PDIP di Ancol.

Empat hantu politik yang dimaksud Mega adalah :

  • KPU yang tidak netral
  • IT yang dapat dimanipulasi
  • Permainan Intelijen
  • Money Politics.

Kini, Pileg 2014 telah terlaksana dengan aneka gelombang protes yang sampai ke meja MK mencapai 700-an kasus perkara. Puas tidak puas, legowo apa tidak, senang atau tidak Pileg telah tuntas dan berlalu meninggalkan tapak sejarahnya termasuk mengukir sejarah partai PDIP yang dijiwainya dari masa pembentukan hingga kini menjadi partai pemenang Pileg 2014.

Meski partainya tidak mampu mencapai kemenangan diatas 20% untuk mencalonkan presiden dan wapres dari partainya sendiri (harus berkoalisi) kenyataan memperlihatkan PDIP menjadi partai yang mampu mengalahkan partai lainnya bahkan meruntuhkan dominasi Partai Berkuasa sekalipun yang digadang-gadang oleh sejumlah politikus (katanya) kelas berat, ternyata terlilit banyak kasus di dalamnya.

Berlalunya hantu politik seketika membuat Megawati terlepas dari belenggu kekhawatirannya. Kini senyumnya terasa lepas, tawanya semakin menebarkan aura pesona seperti Adis yang masih gadis puluhan tahun yang silam.

Kini Megawati sedang menggalang konsolidasi dengan mengusung tokoh yang dianggap mampu mengubah kondisi aneka dimensi tatanan nasional negara dan bangsa Indonesia. Mengusung tokoh "Superman"Jokowi yang secara psikologis dan teoritis kini menjadi tokoh paling Favorite se tanah air.

Secara psikologis  sang Superman dianggap mampu mewujudkan mimpi rindu tokoh pemimpin nasional yang merakyat, low profile, reaktif, repektif dan anti koruptif. Sosok yang telah lama dirindukan kehadirannya membela kehormatan bangsa yang telah terpuruk ke titik subordinat terdalam.

Secara teoritis sang Superman -berdasarkan aneka sumber survey dan peluang berdasarkan kebutuhan diperdiksikan sang superman ini akan memenangkan persaingan Pilpres 2014.

Salah satu lembaga riset  terkenal dari luar negeri (Roy Morgan Research) pada 31 Maret 2014 bahkan memberi rating popularitas sebagai berikut : Joko Widodo 40%, Prabowo Subianto 17%, Aburizal Bakrie 11%, Wiranto 7%, Jusuf Kalla 5%, Megawati Soekarnoputri 4%, Dahlan Iskan 4%, Mahfud MD 3%, Hatta Rajasa 2%, nama lain 7%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun