Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ISIS dalam "Tafsir" AS, Rusia, Turki, KSA, Qatar, Suriah Dll

16 Oktober 2016   20:56 Diperbarui: 30 Oktober 2016   22:09 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar. Gabungan BBC.com dan Lakeranchor.com

Luas wilayah kekuasaan ISIS mulai berkurang di Suriah. Jika pada awal 2016 ISIS menguasai hampir setengah luas daratan Suriah kini posisi dan luas wilayahnya semakin mengecil terutama setelah Turki dan FSA (dukungan Turki) melaksanakan ofensif bertajuk Euprates Shield Operation di utara Suriah berbatasan dengan Turki.

Wilayah ISIS di Manbij juga telah hilang akibat ofensif YPG/SDF dukungan AS dalam pembebasan kota dan distrik Manbij pada Agustus lalu. YPG/SDF juga melakukan tekanan pada ISIS di sekitar Provinsi Raqqa pada Juli lalu sehingga posisi terkini SDF ke ibukota Ar-Raqqa tinggal 34 km saja.

Di sisi lalin pasukan loyalis Suriah dukungan Rusia dan Iran tidak mampu menekan ISIS dan merebut wilayah ISIS secara signifikan. Bahkan yang terjadi adalah sepanjang 10 km  wilayah kekuasaan SAA antara Resafa dan Ithriyah berhasil direbut ISIS kembali sekaligus menguburkan impian SAA menuju ke Al-Tabqah tetangga Ar-Raqqa guna merebut kota Raqqa dari ISIS sebelum didahului SDF/PG dukungan AS. Meski mendapat dukungan Rusia dan mampu merebut kembali 12,360 m per segi luas wilayah dari FSA tapi pasukan Suriah tidak mampu merebut kembali wilayah dari tangan ISIS secara signifikan hingga saat ini. 

Selain kekuatan di atas, masih di Suriah, ISIS juga kehilangan kantong-kantong kecil oleh faksi dalam kubu FSA. Beberapa milisi pemberontak terkuat seperti JFS dahulu Al Nusra juga terlibat pevtempuran dengan ISIS. Bahkan salah satu grub dalam FSA Jund al-Aqsa pro ISIS terlibat pertikian sengit paling berdarah dengan Ahrar al-Sham sehingga memberi kelonggaran pada SAA merebut kembali wilayahnya dekat kota Hama yang jatuh ke tangan FSA sebulan lalu kini sedikit demi sedikit mulai dikuasai kembali SAA. 

Terlihat jelas ISIS di Suriah berhadapan dengan sejumlah kekuatan dan negara. Jika dikembangkan lagi FSA dukungan Qatar dan Arab Saudi maka semakin banyak negara mengeroyok ISIS ang jumlah kekuatanna bagaikan tentara siluman, tak jelas jumlahnya meski intelijen ASpada masa-masa awal melaporkan kekuatan ISIS antara 20.000 - 25.000 orang. Sementara itu jumlah ISIS tewas ditangan AS saja telah mencapai 20 ribu pada Oktober tahun lalu sebagaimana dilaporkan Di Sini.

"This week, a Pentagon official anonymously told USA Today that the U.S.-led air campaign against ISIS had killed 20,000 of the group’s fighters in just over a year. That figure was up from July, when “military and intelligence estimates” suggested that 15,000 members of the Islamic State had been killed," tulis sumber di atas.

AS sering mengeluarkan data dan informasi dengan angka perbedaan (gap) amat dalam tentang jumlah kekuatan ISIS. Informasi itu kadang kontradiktif dengan informasi saat AS mengumumkan tingkat keberhasilan kampanye serangan udara  koalisi AS terhadap ISIS di Suriah dan Irak. Akibat sering mengeluarkan informasi keliru tentang ISIS Kongres AS menuduh Centcom telah memberi data atau informasi palsu pada publik tentang ISIS sebagaimana disebutkan dailymail edisi 11 Agusutus lalu. 

Pada sebuah laporan AS mengumumkan jumlah ISIS tewas ditangan AS telah mencapai 20 ribu anggota ISIS pada Oktober tahun lalu (2015) sebagaimana dilaporkan theatlantic. "This week, a Pentagon official anonymously told USA Today that the U.S.-led air campaign against ISIS had killed 20,000 of the group’s fighters in just over a year. That figure was up from July, when “military and intelligence estimates” suggested that 15,000 members of the Islamic State had been killed," tulis sumber di atas.

Pada laporan lain  AS juga mengumumkan telah membunuh 45 ribuan anggota ISIS. "Nearly 45,000 ISIS-linked fighters killed in past 2 years, US military official says," tulis foxnews edisi 10 Agustus 2016. Tentu saja  Jumlah angka fantastis itu belum termasuk korban ISIS akibat terbunuh oleh tentara rezim Suriah, bombardir Rusia. Juga belum termasuk oleh ofensif Turki dan perlawanan sengit SDF. 

Jika angka-angka itu (ISIS tewas selain oleh sebab AS) dimasukkan  maka jumlah petempur ISIS tewas di Suriah kini diperkirakan mencapai seratusan ribu orang. Tapi sekali lagi, ISIS kelihatan TIDAK seperti kehabisan tenaga.

Inikah hasil akhir perang tehadap ISIS sebagaimana dikumandangkan AS beberapa tahun lalu saat mulai diperkenalkan sebagai pemerintah Khalifah pada  Juni 2014 lalu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun