[caption caption="Cuplikan aksi bunuh diri dua pelaku teror di Sarinah Jakarta. Sumber video Twitter. dok abanggeutanyo"]
[/caption]
Peristiwa teror Sarinah Jakarta pada 14/1/2016 telah banyak dibahas oleh berbagai ahli yang berkompeten hingga dikupas tuntas oleh pengamat dari media massa dan media sosial hingga elektronik. Oleh karena itu tulisan ini tidak mengupas lagi pengulangan aneka berita dan informasi tentang peristiwa tersebut.
Faktanya kita telah kebobolan akibat mengurangi tingkat siaga dalam antisipasi terhadap teror. Padahal akhir Desember 2015 lalu tanda-tanda akan beraksinya teror di Jakarta telah diperingatkan oleh intelijen Australia dan Singapore.
Atas dasar info tersebut ditambah info dari BIN selanjutnya menjelang akhir 2015 lalu Menko Polkam, BIN dan Kapolri telah mengumumkan Indoneia siaga satu menghadapi issue ancaman tersebut. Meski tidak berharap -sekadar mengingatkan melalui tulisan- penulis juga telah menduga aksi teror akan terjadi dipenghujung 2015 dan mungkin hingga pertengahan Januari 2016, dapat dilihat Di sini.
Tulisan ini melihat sisi lain dari peristiwa yang sangat disesali tersebut. Mari kita lihat beberapa sisi menarik yang membuat kita mampu melihat dimensi lain dari peristiwa tersebut yaitu sebagai berikut :
- Aksi bunuh diri penyerang.
- Tersangka penyerang tampil percaya diri (tenang) melaksanakan misi teror
- ISIS bertanggung jawab pada peristiwa Sarinah
- Teroris menggunakan mobil sport mewah berplat khusus (nomor polisi misterius)
- Mengapa di Sarinah
- Rupiah makin loyo pasca teror Sarinah
Aksi bunuh diri dua penyerang di Sarinah
Berdasarkan video yang berdurasi 20 detik di twitter.com, terdapat salah satu rekaman dua penyerang sedang bersembunyi di balik kendaraan kelihatannya di dekat lapangan parkir plaza Sarinah. Salah satu tersangka kelihatannya terluka terkana tembakan sementara teman lainnya sedang mengintip untuk melepaskan tembakan terhadap petugas kepolisian yang mengepung.
Entah karena menduga misinya gagal pada detik 16 seorang tersangka yang awalnya seperti terkesima melihat situasi mengambil sesuatu dari ransel temannya yang membelaknginya. Tidak lama sekitar empat detik kemudian sebuah ledakan menimbullkan api terjadi. Sepertinya sebuah granat atau bom ukuran kecil diaktifkan detonatornya sehingga melontarkan temannya yang sedang mengintip petugas. Keduanya dipastikan tewas seketika.
Yang menarik pada adegan tersebut adalah tersangka yang meangkatifkan detenator atau pin duduk tenang sebelum menghabisi diri mereka sendiri. Hal ini menandakan mereka telah sampai pada tingkat putus asa melihat aksi mereka tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Tersangka penyerang tampil percaya diri atau tenang