Berita kematian salah satu pengunjung setelah acara ngopi bareng di Shower Records Cafe di Tokyo-to Shibuya-ku Jinnan 1chome 22-14 diterima Polisi Tokyo sekitar pukul 18.12 waktu setempat 6 Januari 2016 lalu. Polisi dan tim medis dikerahkan ke salah satu rumah sakit dan ada yang menuju ke tempat kejadian perkara di kafe tersebut. Kasusnya adalah, tewasnya seorang pengunjung Miruna (27) setelah menenggak Vietnames coffe dingin didampingi temannya Jonka dan Hanada (27) di Shower Records Cafe
Awalnya kasus kematian tersebut akan mudah terungkap, namun peristiwa ini agak aneh, ternyata membuat polisi yang menangani kasus tersebut dibuat pusing tujuh keliling karena belum dapat mengungkap siapa pelaku dan motif dibalik peristiwa itu selain melakukan investigasi demi investigasi dan pengumpulan informasi serta memberi keterangan normatif dan klasik "mulai ada titik terang."
Hingga 24 Januari 2016 atau hampir tiga minggu setelah beristirahatnya dengan tenang Miruna yang bersuamikan seorang pengusaha muda di Tokyo, Arigato Súno, polisi masih bekerja keras mengungkap kasus kematian Miruna yang semakin menghebohkan seakan menenggelamkan maraknya gerakan Yakuza dalam peredaran narkoba dan tindak kriminal seantero Tokyo dan sekitarnya.
Berlarutnya kondisi seperti ini tentu memancing rasa ingin tahu (penasaran) masyarakat Jepang khususnya Tokyo yang telah diaduk perasaannya oleh berbagai macam informasi dugaan dibalik misteri kematian Miruna. Ditambah dengan aneka "bumbu" dugaan dari berbagai media maka secara garis besar misteri kematian Miruna yang beredar dalam masyarakat karena 3 motif berikut :
- Cinta segi tiga atau cinta terpendam
- Rebutan Harta warisan
- Dibunuh suaminya
- Penyebab faktor lain (bawaan)
Sejumlah pihak telah dimintai keterangan termasuk Arigato suaminya, seorang saudara Miruna, Ayah dan keluarga dekat Miruna, pelayan kafe, peracik minuman di kafe hingga kedua temannya Hanada dan Jonka serta seorang pembantu di rumah Jonka.
Hasilnya? Belum jelas namun mulai terlihat titik terang, seperti itulah pernyataan polisi Tokyo berulang kali saat memberi jawaban atas setiap memberi pernyataan pada pers.
Melihat perkembangan yang lambat dan tantangannya semakin berat kepolisian Tokyo mempertimbangkan bantuan beberapa detektif tenama misalnya Sherlock Holmes, akan tetapi karena di negeri sendiri masih ada detektif tak kalah hebat maka detektif Inggris itupun dibatalkan dan meminta bantuan koleganya detektif Conan.
Polisi Jepang kerap bekerjasama dengan Conan dalam mengungkap kasus berat penuh misteri. Kini Conan dilibatkan kembali untuk melakukan investigasi, pengumpulan bukti dan membaca sikap dan informasi sejumlah saksi dan alat bukit.
Meski kini sudah mulai masuk usia gaek -sekitar 57 tahun- detektif ini bak dalam cerita komik fiktif langsung sigap bereaksi melakukan serangkaian langkah-langkah invetigasi mulai dari Menghadiri setiap pertemuan rekonstruksi perkara, Membaca kembali aneka informasi, Melihat gerak-gerik seluruh saksi sampai masalah pribadi Miruna, Arigato dan ke dua teman kentalnya.
Dari sejumlah langkah disebutkan di atas, detektif Conan tertarik memperdalam beberapa hal, yaitu :
- Hubungan dalam rumah tangga Miruna sendiri (hubungan dengan suaminya)
- Hubungan dengan keluarga besarnya sendiri
- Hubungan Arigato dengan teman-temannya
- Karakteristik dan kepribadian teman-teman Miruna
- Cara kerja Sianida dibanding dengan racun APTX 4869 yang telah membuat tubuh Conan kini mengecil
Detektif Conan menemukan jawaban sebagai berikut :