Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Anti NIIS, AS Jangan Double Standard di Irak dan Suriah

22 September 2014   09:35 Diperbarui: 5 Januari 2021   15:18 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : shohk.com

 AS secara nyata membantu Irak atas ancaman Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) sejak Agustus 2014 melalui aneka bantuan politik, finansial dan militer.

Secara politik AS telah menggalang persatuan dunia khususnya Arab dan sekutunya untuk saling berbagi dalam menyelematkan Irak dari ancaman NIIS (ISIL atau ISIL) dengan tebitnya resolusi 1973 PBB.

Secara finansial AS telah berjanji membantu Irak dengan kucuran dana sebesar 25 miliar dollar AS. Kucuran dana tersebut belum termasuk sebesar US$1,5 miliar untuk Yordania, Lebanon dan Turki dalam kaitan kampanye memobilisasi kekuatan menyerang NIIS.

Secara militer, AS dan sekutu baratnya tidak saja mengirimkan persenjataan dan teknisi tempurnya ke Irak melainkan telah secara nyata melakukan aksi serangan udara melumpuhkan satu demi satu pertahanan dan garnisun NIIS. Sampai hari ini AS telah melakukan hampir 200 sortir serangan udara ke kantong-katong NIIS di Irak bagian utara.

Di lain sisi AS kelihatannya tidak berminat bekerjasama dengan pemerintah Suriah menekan ancaman global masa kini tersebut. Padahal Suriah dan Irak sama-sama telah merasakan secara langsung betapa beringasnya NIIS memporak porandakan kedua negeri itu dan mengoyak Hak Azasi Manusia hingga mencabut hak hidup kedua bangsa tersebut melalui aneka vandalisme dan brutalisme yang tak terbayangkan pada zaman abad modern ini.

AS hanya berminat mempersenjatai dan memberikan sokongan politik dan finasial kubu oposisi moderat di Suriah (FSA) untuk melawan NIIS sekaligus melawan pemerintah Suriah.

Meski tidak berminat bekerjsama dengan otoritas Suriah,, AS ternyata telah melaksanakan gempuran (serangan rahasia) terhadap NIIS di wilayah utara Suriah pada Selasa (16/9) lalu ke dalam teritorial Suriah khususnya di provinsi Raqqa dan kota Dier Ezzor (harian Kompas 20/9 melaporkan pada halaman 8).

AS memberi pernyataan bahwa tidak memerlukan otorisasi pemerintah Suriah dalam kampanye tersebut. Bahkan AS mengingatkan bahwa jika arsenal pertahanan udara Suriah mengancama atau menganggu misi AS tersebut maka AS akan menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah di mana saja dan kapan saja.

Sebelum serangan tersebut, Menteri Pertahanan AS, Chuk Hagel memberi penjelasan, meski NIIS (ISIL/ISIS) merupakan musuh bersama (termasuk musuh pemerintah Suriah) tapi AS tidak berada pada posisi siapa kawan yang menjadi musuh kawan saat ini. Artinya AS tidak memandang Suriah sebagai kawan meski sama-sama berkepentingan melawan NIIS.

Menjelang pertemuan Liga Arab minggu lalu, Menlu AS melakukan penggalangan kesatuan misi dan visi melawan ancaman global NIIS, Menlu AS John Kerry secara khusus mengunjungi KetuaLiga Arab, Nabil al-Arabi di Kairo pada 7 September lalu.

Hasil liga pertemuan Liga Arab, Senin (7/9) yang tidak mengundang Iran tesebut, Menlu Liga Arab sepakat memerangi NIIS dan mendukung Resolusi PBB sebagai instumen aliansi internasional memerangi NIIS dan menghentikan pendanaan, militer dan politik terhadap organisasi radikal di Irak. (Tidak menyebutkan Suriah -red).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun