Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Putin Menunggu Waktu Invasi atau Mengulur Waktu Siasati Provokasi?

16 Februari 2022   01:17 Diperbarui: 17 Februari 2022   00:35 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih menurut intelijen AS, 140 ribu pasukan akan merangsek dari bagian timur perbatasan Ukraina- Rusia. Lalu sebanyak 40 ribu pasukan akan masuk dari Belarusia ke ibukota Kiev. Sementara 30 ribu milisi di kantung separatis Donbas akan menerobos dari sana.

Sebanyak 30 pesawat tempur telah selesai berlatih di laut hitam bagaimana mengatasi potensi ancaman serangan kapal selam NATO jika armada tersebut terlibat di luar arena laut hitam.

Di sisi lain dalam rangka mengurangi ketegangan Rusia juga telah menarik 10 ribu pasukan dan peralatan tempurnya dari perbatasan timur Ukraina, namun beberapa sumber menyebut pergerakan itu adalah proses rotasi pasukan dengan personil baru yang masih terus bergerak ke perbatasan.

Jika melihat pada masifnya laporan AS tentang rencana Rusia tersebut tampaknya AS sengaja memprovokasi Rusia guna mengambil langkah yang berbahaya bukan saja bagi Rusia tapi juga bagi Ukraina akibat keroyokan NATO terhadap Rusia terjadi di udara dan darat Ukraina dan mungkin bisa meluas eskalasinya.

Jelas sekali terdapat tujuan yang menguntungkan NATO terutama AS jika Putin benar-benar menyalurkan dendam kesumatnya pada AS di Ukraina. Itu sebabnya AS lebih agresif memprokasi agar Rusia benar-benar bertindak ceroboh.

Lavrov, Menlu luar negeri Rusia berkali-kali menyampaikan kekecewaannya pada sikap AS karena secara jelas memprovokasi atau menyulut suasana lebih panas guna mengambil keuntungan dari konflik atau dari ketegangan tersebut.

Analis China menilai langkah provokasi AS guna mengambil keuntungan dari krisis tersebut. AS berharap terjadi kehancuran ekonomi Eropa guna melegetimasi kehadiran pasukan AS di seluruh Eropa yang berarti tingkat ketergantungan Eropa pada AS semakin tinggi.

AS  dapat mengambil keuntungan meskipun Rusia tidak akan menggunakan kekuatan militer. AS bahkan mendapat keuntungan dari menjaga ketegangan terus terjadi. Sumber : Global.cn

Tiongkok melihat situasi di Ukraina belum mencapai tahap berbahaya. Dubes China untuk Ukraina masih menghimbau agar warganya tetap tenang dan waspada. Seraya mengingatkan menjaga prokes kesehatan melawan Covid-19, sebut sumber di atas.

Apakah pukul 03.00 dinihari kemungkinan terburuk itu bakal jadi kenyataan?

Jika tidak terjadi maka Rusia akan diejek oleh NATO terutama AS, lebih-lebih lagi Ukraina. Dalam bayang ejekan, Rusia akan digambarkan beruang tua dengan cakar dan rahang yang benar-benar sudah rapuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun