Tetapi perkembangan lebih menjanjikan dilakukan oleh Takis Biotech dan Rottapharm Biotech, dua perusahaan farmasi Italia.
Luigi Aurisicchio, CEO, direktur ilmiah Takis Biotech berkata perusahaan mereka akan segera menghasilkan produk tersebut "beberapa jam lagi," menggambarkan optimisme mereka.
“This is why we’re moving as fast as possible to adapt our vaccine against this variant. Thanks to what we’ve learned since the beginning of the pandemic, we designed the COVID-eVax vaccine — the omicron version — in a few hours,” katanya. Sumber : ArabdNews edisi 29 Nopember 2021.
Sejak Maret 2021 mereka telah melakukan uji klinis terakhir guna diakui WHO untuk menghasilkan vaksin anti-omicron yang diberi nama Covid-eVax dan mABCo19.
Dengan demikian untuk mengatasi Omicron saat ini manusia dihadapkan pada 3 cara, yaitu :
- Dosis vaksin Booster
- Dosis vaksin ke 3
- Dosis anti Omicron (menunggu validasi WHO).
Jadi apa bedanya antara vaksin ke 3 dengan vaksin booster dan vaksin anti-Omicron?
Dosis Vaksin Booster
Kini warga dunia sudah banyak mendapatkan 2 dosis vaksin COVID-19. Perlu diketahui, setelah beberapa waktu vaksin itu tidak kuat lagi. Untuk memastikan orang tetap kuat bisa mendapatkan dosis penguat. Jadi, dosis booster berarti dosis tambahan di atas dosis yang sudah dimiliki.
Dosis Vaksin ke 3
Beberapa orang memiliki sistem kekebalam yang lemah karena mereka sedang sakit atau sedang menghadapi masalah kesehatan. Dalam kondisi ini berarti tubuh mereka tidak bisa melawan penyakit yang masuk dengan cara yang sama seperti pada orang sehat lainnya.
Orang dalam kondisi seperti itu disebut "kelainan imun" atau Immundocompromised. Mereka dalam kondisi seperti inilah yang seharusnya mendapatkan dosis ke 3 vaksin Covid-19.