Terlepas benar atau salah dugaan saya faktanya jalan tol itu menghadirkan sensasi tenang dan mungkin juga nyaman.
Mungkin saya terbawa perasaan (baperan) merasa jalan tol 30 km itu seakan-akan milik sendiri hanya membayar 35.000. Bayangkan, hampir 40 menit saya berada di sana nyaris tidak ada satupun kendaraan yang melewati saya dan dihadapan saya.
Pada titik-titik tertentu saya nyaris berhenti untuk mengambil gambar dan menikmati suasana tol yang kabarnya menelan anggaran APBN senilai 12,99 triliun rupiah tersebut.
Baperan atau lebay atau apapun namanya, kesan yang saya dapatkan dari tol Sibanceh sepanjang lebih kurang 30 km tersebut adalah :
Kendaraan menuju Indrapuri dan Jantho sangat minim. Sebaliknya kendaraan dari Jantho hanya belasan saja. Dengan kata lain, intensitas pengguna jalan tol ke dan dari Jantho (pada saat itu) sangat minim.
Di sebuah tikungan di Km 44 terdapat genangan air di tengah ruas sambungan jalan menyebabkan gangguan pada roda depan kanan, seperti ada tarikan ke arah kanan padahal kecepatan hanya 8o km per jam.
Genangan terlihat di banyak titik, tampaknya sistem drainase-nya kurang berfungsi atau tersumbat setelah 16 bulan beroperasi. Jalan betonnya kurang mulus terutama km 54 hingga km 40. Banyak ditemukan semennya terkelupas
Dalam rentang tersebut ada sebuah jembatan, sangat terasa sekali kejutannya sehingga bagian depan kendaraan terangkat.Di pintu keluar tol sebuah mobil tidak bisa melewati portal. Setelah 5 menit berusaha menempel kartunya tidak berhasil Petugas yang ada di sana datang membantu sehingga portalnya terangkat kembali.
Mobil petugas tol kurang jelas terlihat di di km 45 dalam suasana hujan, mungkin karena fasilitas lampu tanda petugas tol masih sederhana
Beberapa hewan terlihat di sana. Biawak melintas di sisi jalan tol tapi tak sempat penulis ambil gambarnya khawatir diserang "komodo mini."
Sementara kambing-kambing piaraan penduduk setempat tampak kebingungan mencari jalan pulang ke rumah majikannya. Penulis tidak berani ambil (selamatkan) khawatir dikenakan pasal pidana pencurian ternak.