Pertandingan perdana penyisihan UEFA Euro 2020 (piala Eropa 2020) di stadion Olimpico, Roma pada 12 juni 2021 lalu antara Italia dan Turki seakan-akan memberi tanda peluit hiburan sepak bola kelas eropa telah dimulai.
Babak penyisihan telah tuntas dan mengantarkan negara-negara yang lolos ke pentas 16 besar kejuaraan piala Eropa (setiap 4 tahun sekali).
Mulai hari ini, babak 16 besar akan dimulai, diawali pertandingan Wales vs Denmark dari stadion Amsterdam Arena, Belanda.
Di luar membahananya genderang pertandingan piala Eropa 2020, mengapa ditulis dengan judul piala Eropa 2020, padahal diselenggarakan pada 2021?
Turnamen piala Eropa yang digelar pertama sekali pada 1960 (awalnya hanya terdiri 4 negara saja : Rusia, Yugoslavia, Perancis dan Cekoslovakia) secara tertib dan teratur telah diselenggarakan setiap 4 tahun sekali oleh UEFA (European Football Championship).
Turnamen terakhir diselenggarakan di Perancis pada 2016. Semestinya turnamen atau kejuaraan terkini diselenggarakan pada 2020 namun akibat pandemi Covid-19 telah menyerang seluruh benua berpotensi menyerang siapapun tak kecuali pemain, panitia dan petugas UEFA.
Oleh karenanya penyelenggaraan piala Eropa semestinya digelar mulai 13 Maret 2020 2020 pun diundur jauh ke belakang hampir setahun lamanya ke tanggal 12 Juni 2021 lalu (sampai kini).
Sejak 13 Maret 2020, sekjen UEFA Theodore Theodoridis melakukan konsolidasi marathon jarak jauh (conference video call) dengan pejabat teras Wold Health Organization.
Setelah melalui beberapa kali koordinasi dicapai solusi tentang cara pelaksanaan bersyarat yakni berbasis pada protokoler kesehatan Covid-19, diantaranya pelaksanaan pertandingan "tanpa" penonton.
Setelah itu pada 17 Maret 2020 UEFA melakukan kordinasi lanjutan dengan berbagai elemen terkait langsung seperti pemerintah negara Eropa, penyelenggara Bundesliga, La Liga, Ligue 1, Liga Primer, Seri A, Asosiasi klub Eropa dan lain-lain.
Dari sana UEFA merumuskan bahwa piala eropa 2020 akan dilaksanakan pada 12 Juni 2021 (waktu Indonesia) hingga 11 Juli 2021. Dari sana juga UEFA menentapkan tema atau moto "Live it For Real" kira-kira menitip semangat "Hidup itu nyata."