Apakah itu kebetulan, tradisi atau memang ada alasannya.
Ternyata ada beberapa alasan mengapa kapal termasuk kapal perang mendapat sebutan kata ganti orang (wanita) She, diantaranya adalah :
Fenomena umum terjadi sejak jaman dahulu kala, kapal identik dengan perempuan karena pemilik kapal dulu memberi nama orang-orang yang mereka kasihi atau cintai (ibu, istri, kekasih, anak perempuan) pada kapal mereka.
Christopher Columbus penjelajah dari Gedo, Italia menyeberangi lautan Atlantik hingga tiba di benua Amerika pada 12 Oktober 1492 dengan kapal legendaris yang diberi nama "La Santa Maria."
Kapal adalah sebuah wahana tempat menampung kehidupan pada lingkungan yang berbahaya. Sosok ibu pada sebuah kapal diharapkan dapat memberi kesejukan, ketenangan. Insting pengorbanan seorang ibu diharapkan dapat menyelamatkan semua anak-anak dan isi kapal. Itu sebabnya dia dipanggil "She" bukan "He."
Menyebut kapal sebagai "She" adalah bukti kekaguman dan rasa hormat, kata Laksamana Allan West, seorang mantan pelaut kerajaan Inggris (British Royal Navy) pada 26 April 2019.
"Seperti semacam figur ibu. Mereka memberi Anda bantuan. Mereka melindungi Anda dalam kondisi badai yang sangat mengerikan. Dalam hal militer, mereka juga melindungi dari bahaya musuh. Ini adalah aspek ibu yang menurut saya telah mendorong para pelaut selama berabad-abad untuk menganggap mereka sebagai She," ujar West bersemangat di sini.
Pernyataan itu sebagai reaksi protes pada pernyataan direktur Musium Maritim Skotlandia yang ingin mengubah sebutan She menjadi It yang dimuat pada media berita Inggris The Guardian edisi 26 April 2019.
Tetapi ada juga pendapat agak miring mengapa sebuah kapal disebut "She" karena kapal identik dengan wanita pada umumnya memerlukan biaya perawatan sangat besar agar bisa tampil prima.
Seperti wanita sosialita membutuhkan biaya tinggi untuk perawatan, kecantikan dan biaya penampilan dan lainnya agar tampil lincah dan mungkin merasa sanggup memborong apa saja, kapal juga perlu biaya perawatan sangat besar.
Besarnya biaya perawatan sebuah kapal apalagi kapal perang, terlebih-lebih lagi kapal perang bangkotan bisa jadi itulah sebab lain mengapa sebuah kapal dipanggil She, tulis sebuah sumber di sini.
Bagi kita apapun bentuk gendernya untuk panggilan sebuah kapal tak ada pengaruhnya. Hebatnya lagi kita jarang menyebut "dia" untuk sebuah kapal.
Contohnya KRI Nanggala-402 itu telah pergi selamanya. Kita tidak akan menulis "Dia telah pergi selamanya membawa anak-anak dan semua isinya pada misi abadi di kedalaman laut tak terbatas."
Ironisnya pada posisi risiko yang sama besar untuk pesawat tempur, pesawat udara, tank dan pesawat antariksa ulang alik Space X bahkan wahana Perseverance yang membawa "anak" semata wayang (Ingenuity) dalam perutnya ke planet Mars tidak berlaku tradisi julukan "She" pada mereka.
Mengapa terjadi bias gender pada mereka, padahal risikonya sama besar, sama-sama membutuhkan insting perlindungan seorang ibu.
Mungkin itu sebabnya kapal lebih cocok dinobatkan dengan julukan She meskipun di sejumlah negara berusaha menabalkan julukan "She" juga untuk wahana lainnya, sayangnya masih kurang populer.