Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

1.760 Triliun Itu Bisa Beli Senjata dan Sistem Apa Saja?

9 Juni 2021   00:33 Diperbarui: 12 Agustus 2021   10:46 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari batasan tersebut yang daftar alutsista dapat dibeli dengan dana sebesar itu antara lain adalah :

dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
Total anggaran yang diperlukan adalah 1.272 triliun rupiah. Dengan rencana pembelian yang sangat ambisius ternyata hampir tak sanggup menghabiskan dana sebesar itu guna mewujudkan target MEF tahap III. 

Masih tersisa dana 500 triiun rupiah itu dapat dialokasi untuk kementerian Pertahanan untuk kegiatan Riset and Development (ekspektasi 10%), Mendukung program industri dalam negeri (20%), Proyek Mabes TNI dan perawatan (20%), Pembelian amunisi, peluru dan Roket (25%), Penyimpangan harga (defiasi) dan 20% dan asuransi pengiriman (5%?). 

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Semua angka-angka (harga) disebutkan di atas tentu saja BUKAN angka realistis tetapi (sekali lagi) sengaja ditampilkan angka tertinggi di sini guna melihat bagaimana dana sebesar itu dapat meng-cover kebutuhan standard TNI secara optimal.

Jika dana 1.760 triliun itu dibagi untuk 3 tahun (2021 - 2024) maka setiap tahun memerlukan dana sebesar 587 triliun rupiah. Dengan kurs saat ini (14.225 rupiah) kira-kira setara dengan 41,2 miliar USD.

Rekor 41  miliar USD tersebut berada di bawah anggaran pertahanan 2021 Korsel (45 miliar USD), Jepang (49 m), Perancis (52 m), Jerman (53 m ), Arab Saudi (57 m) dan 5 negara lain di atas angka tersebut.

Jika itu terealisir bisa jadi Indonesia menjadi sosok yang diperhitungkan kembali dalam kekuatan militer meskipun hal yang paling penting adalah para abdi negara dapat melaksanakan tugas bela dan kawal negara dengan nyaman, tenang dan tidak jadi korban akibat menggunakan alutsista butut jika tak pantas disebut "bangkotan."

Alutsista modern memang bukan jaminan terhindar dari kecelakaan atau musibah, namun setidaknya kita telah berusaha mencegahnya dengan menggunakan peralatan yang bagus, layak dan dapat membantu mencapai tujuan kawal teritorial negara yang sudah puluhan tahun "menjerit" minta diperbaiki sistem pertahanannya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun