Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jika Terjadi Bencana Covid-19 seperti India, Pencegahan Awal Kita seperti Apa?

4 Mei 2021   06:09 Diperbarui: 4 Mei 2021   12:16 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari tsunami Covid India. Sumber: AFP Photo/Prakash Singh via KOMPAS.COM

Secara statistik jumlah orang terinfeksi Covid-19 di Amerika Serikat hingga artikel ini dibuat masih menduduki ranking pertama dunia yakni 33,2 juta orang terinfeksi. Dari jumlah tersebut sebanyak 25,8 juta orang telah sembuh namun telah menyebabkan 592 ribu orang meninggal dunia. Dua parameter i AS tersebut memperlihatkan angka di atas negara manapun termasuk India.

Namun mengapa perisitiwa Covid-19 di India terasa lebih menegangkan dan dramatis ketimbang dialami AS bahkan sejumlah negara Eropa dengan tingkat kematian lebih tinggi dari India. 

Apakah orang-orang menduga karena (sebagian) orang India tidak pandai menjaga kebersihan atau protokol kesehatan (Prokes)?

Tidak sepenuhnya karena alasan itu.

Alasan pertama, karena lonjakan kasus terkini.  India mengalami pertumbuhan kasus terkini sangat signifikan bahkan spektakuler dalam sebulan terakhir.

Pada 2 April 2021 jumlah penderita covid-19 India masih 12,4 juta orang dan pada 3 Mai 2021 telah mencapai 20,2 juta orang. Dengan kata lain dalam kurun waktu 4 minggu terjadi lonjakan orang terinfeksi hampir 8 juta orang kasus terbaru dan rata-rata 300 ribuan orang terinfeksi setiap harinya. (Kasus terbaru pada 2 April 2021 bahkan tembus 400 ribu orang dalam sehari di seluruh India).

Alasan ke dua, tingkat pertumbuhan orang meninggal dunia India menningkat sangat signifikan. Mengacu periode yang sama (2 April - 3 Mei 2021) jumlah kematian dari 166.208 orang ketika itu menjadi 221.666 per 2 Mei 2021 . Tingkat angka kematiannya mengalami pertumbuhan 46% dari minggu sebelumnya.

Alasan ke tiga, karena kesan anggap enteng. Sebagian kecil warga India terlalu meremehkan pandemi ini. Sebagian kecil warga melanggar protokol kesehatan dengan sangat vulgar meskipun berlindung di balik acara keagamaan, menduga pandemi tersebut dapat mudah dihentikan sebarannya melalui cara-cara tradisional dan cara keagamaan saja.

Alasan lainnya, karena munculnya varian baru covid-19 di India semakin memperburuk ketegangan menjadi kekuatiran mendalam tentang munculnya bencana kemanusiaan di India dan  terancam menyebar ke negara tetangga.

Sejumlah alasan di atas itulah membuat kasus India tampak lebih tegang dan dramatis ketimbang kasus yang terjadi di AS,  Eropa dan negara lain yang mengalami tingkat kematian sangat tinggi seperti di AS dengan total kematian mencapai 591.980 orang, Brazil (408.070) dan Mexico (217.233) sementara Inggris, Italia dan Rusia juga mengalami angka kematian mencapai seratusan ribu orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun