Dari sana kita dapat melihat bahwa JIKA terjadi sesuatu tak diharapkan pada Biden menjelang atau dihari pelantikannya maka Wakil Presiden Kemala Harris yang akan menerima dan meneruskan jabatan Presiden AS.
Dengan demikian Trum, kubu Trump dan pendukung Trump jangan berharap akan mendapatkan "durian runtuh" dari peristiwa naas (maaf jika dialami) Biden.
Beberapa kemungkinan lainnya jika Biden terbunuh adalah :
Dalam kapasitas lebih kecil perang terbuka kubu Demokrat dan Republik tidak akan terkendalikan di atas meja gedung Capitol Hill.
Dalam scope agak luas akan terjadi kekacauan massal antara pendukung Biden dengan pendukung Trump.
Dalam scope lebih luas akan membuat huru-hara panjang di AS, dampak rusaknya sendi-sendi demokrasi di "negara Pisang."
Negeri Pisang adalah sebuah perumpamaan yang pertama sekali dilontarkan oleh Lorenzo Dow Baker (1870) tetapi seorang penulis AS, William Sydney Porter (aka. O, Hendry) mempopulerkannya pada 1901 menggambarkan sebuah negara secara politk tidak stabil akibat negara dioperasikan seperti mengurus perusahaan swasta untuk keuntungan eksekutif.
Persoalan pisang atau bukan itu masalah lain, tetapi JIKA Biden menambah daftar unpresedented kekacauan di AS persoalannya benar-benar akan membuat AS seperti pisang hancur dan kulitnya membuat orang terpental kemana-mana.
Tidak ingin AS masuk dalam pusaran chaos lebih dalam pihak legislatif AS (Kongres) di majelis rendah (DPR) dan majelis tinggi (Senat) tampaknya mulai menyadari hal ini.
Berselang beberapa jam pasca "pendudukan" gedung dewan oleh segerombolan ekstrimis telah berhasil memutuskan rencana pelantikan Biden pada hari yang telah ditentukan yaitu 20 Januari 2021.
Di sanalah Biden nanti akan berjanji. Di kelilingi keluarganya dan disaksikan Kongres AS serta rakyat AS dan seluruh dunia Biden akan mencoba mebasuh memar dan luka AS dari puing-puing kehancuran yang ditinggalkan Donal Trump dan pendukungnya.