Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terhadang Pandemi Covid-19, Semangat Inovator Asap Cair Tempurung Kemiri Ini Menginspirasi Kita

28 Agustus 2020   17:32 Diperbarui: 28 Agustus 2020   17:29 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa peralatan dalam pabrik juga sudah digondol maling karena tidak ada aktifitas yang dapat dilakukan lagi sejak beberapa bulan terakhir. 

Penelitiannya bertahun-tahun dan bayi perusahaannya langsung "Knock Out" ketika baru lahir.

Pupus harapankah ibu Sulhatun dengan kondisi saat ini? Jangan berharap itu terjadi pada dosen yang telah menerima aneka penghargaan berikut ini :

  1. Piagam penghargaan program Riset Terapan  dari Kemristekdikti 2014-2016
  2. Penghargaan pada Program CPPBT sebagai Inovator inovasi Indonesia Expo  dengan produk Asap Cair Tempururng Kemiri  dari Kemristekdikti Tahun 2017 di Surabaya.
  3. Piagam penghargaan pada Program CPPBT sebagai Inovator inovasi Indonesia Expo dengan produk Alat pyrolisa Asap Cair dan Alat Pemurnian Asap Cair dari Kemristekdikti Tahun 2019
  4. Piagam penghargaan pada Program PPBT sebagai Inovator pada Acara  Inovator inovasi Indonesia Expo dengan produk  FORGANIC dari Kemristekdikti Tahun 2019

Hasil temuannya telah di Publikasi dalam Journal berjudul “Effect of pyrolysis Temperature and Time of Liquid Smoke Product From Candlenut Shell By Pyrolysis Process, has been published in Scopus indexed Journal  INTERNATIONAL JOURNAL OF ADVANCED SCIENCE AND TECHNOLOGY Vol 28 No 20, (2019), PP 01-08.

Kini inovator itu sedang mengumpulkan sisa "kekuatannya" agar dapat melangkah lagi ke skala pabrikasi setelah pandemi ini berakhir. Dia telah melihat potensi pasar produk turunan dari asap cair sangat menggiurkan di luar negeri sementara bahan bakunya berlimpah di Aceh. 

Dia juga berharap kelak dapat membuat pusat riset Kemiri (Kemiri Research Center) di Unimal mengingat Aceh merupakan salah satu daerah penghasil kemiri terbesar di Indonesia meskipun mulai tergerus oleh hadirnya lahan sawit.

Dalam kesibukannya mondar-mondar Lhokseumawe - Medan untuk menyelesaikan S3-nya ia menceritakan semua ini kepada penulis di Medan dengan data dan fakta serta dokumen-dokumen sejak 2 bulan yang lalu sehingga memudahkan penulis menyimak "jalan ceritanya" dari awal hingga akhir dan menuliskan dalam artikel ini setelah proses "tanya-tanya" puluhan kali.

Mungkin saja darinya kita temukan inspirasi, bagaimana berjuang menemukan dan membentuk sesuatu untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah meskipun dalam segala keterbatasannya. Meski badai covid-19 datang menerpa dan langsung memprokporandakan bayi perusahaannya tapi harapannya tak akan sirna.

Setelah pandemi ini berakhir semoga inovator PT. Forganik Bioenergi Global ini dapat merealisasikan langkahnya membuka lapangan kerja, menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi. Mungkin saja membantu pemerintah daerah khususnya Aceh Utara menjadi salah satu eksportir produk asap cair suatu saat nanti.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun