Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kaji Ulang Kerjasama Vaksin Anti-Corona dengan Sinovac

21 Agustus 2020   14:40 Diperbarui: 17 Juli 2021   01:28 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi dari CNBC Indonesia.com. Diedit dan tambahkan oleh penulis.

Informasi yang tertera dalam laman utama Sinovac mengatakan Sinovac sedang mengembangkan produk baru diantaranya adalah polio vaksin, pneumococcal vaccine, vaksin sakkarida dan vaksin Covid-19. Hanya sedikit sekali informasi tentang Covid-19.

Informasi lain pada laman perusahaan yang mulai berdiri pada 2001 tersebut mengatakan perusahaan tersebut baru memproduksi 6 produk anti influenza saja (Inlive, Bilive, Healive,Anflu, Panflu dan Panflu-1. 

Tidak ada penjelasan tentang pengembangan anti-virus corona apalagi informasi tentang pencapaian hasil peneletian tentang itu. Kemungkinan terbesar terkait pengembangan vaksin anti corona buatan Sinovac masih dalam tahap approval uji coba pada manusia (setelah diuji coba pada hewan percobaan).

Memang pada 20 Juli lali  banyak beredar foto pada tumpukan kotak vaksin bertuliskan SARS-CoV-2 Vaccine (Vero cell) Inactived dengan ukuran 0,5 ml di Bandung katanya untuk uji coba di Indonesia akan tetapi mengacu pada laman perusahaan tersebut (terkini) tidak ada pernyataan adanya temuan vaksin anti virus corona.

Setidaknya ada semacam informasi sistematis pada "laman" Sinovac bahwa perusahaan itu sedang mengembangkan uji coba pada tahapan ke tiga (mengingat produk tersebut akan dikirim ke negara lain termasuk Indonesia mulai Nopember 2020).

Ketika perusahaan lain berlomba-lomba mengeluarkan pernyataan tentang perkembangan temuannya sebaliknya terjadi pada Sinovac Biotec. Dikhawatirkan Sinovac BUKAN spesialis mengembangkan vaksin anti virus corona tetapi spesialis mengembangkan obat ANTI INFLUENZA atau anti Flu.

Jika itu terjadi buat apa perusahaan sekelas Bio Farma susah payah bekerjasama dengan Sinovac Biotec untuk melakukan uji coba pada ribuan relawan Indonesia. Buat apa juga kerjasamanya diperpanjang hingga Desember 2021.  

Transfer teknologi seperti apa yang dijanjikan Sinovac kepada Indonesia (Bio Farma) JIKA  Sinovac sendiri tidak (BELUM) memiliki teknologi anti virus corona. Apakah cuma transfer teknologi di bidang penangangan anti infuluenza yang akan diberikan pada Indonesia nanti?

Alasan Bio Farma (Indonesia) mengandalkan Sinovac dalam pengadaan virus anti corona telah dijelaskan oleh Honesty Basyir selaku Dirutnya. Salah satunya adalah pengembanannya termasuk cepat sebagaimana dilansir oleh Kompas.com edisi 22 JULI 2020 atau sebulan yang lalu.

Faktanya adalah yang tercepat itu vaksin buatan Rusia (Sputnik V). Fakta lainnya adalah sebagaimana telah disampaikan di atas.

DPR khususnya komisi 7 bidang riset dan teknologi serta komisi 9 bidang kesehatan harusnya minta kejelasan sekali lagi pada pejabat yang telah melakukan pendekatan dalam kerjasama pengadaan vaksin anti corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun