Keseriusan China merestorasi kawasannya tidak main-main. Agresifnya China di Laut Cina Selatan (LCS) adalah salah satu bukti. Selain itu beberapa AL China beberapa kali melakukan provokasi terhadap Vietnam. Saat bersamaan China juga memancing emosi sejumlah negara Asean akibat bermanuver arogan di perairan dekat pulau Paracel dan pulau Spratly serta dengan Indonesia di Natuna utara dan lain-lain.
Selain itu di perbatasan daratan, China juga menyimpan bara api sudah lama di sepanjang perbatasannya 22.116 km dengan 14 negara, termasuk India.
Perbatasan China dengan India membentang sepanjang 4.056 km, salah satunya berada di desa "Galwan Valley" kawasan pegunungan Kashmir dekat perbatasan Aksai Chin (dikuasai China) dan Ladakh, Kashmir (versi India).
Bentrokan paling berdarah dalam 58 tahun terakhir terjadi pada 15 Juni 2020 ketika satu rombongan pasukan India dipimpin kolonel Bikumalla Santosh bersama 19 orang anak buahnya tewas dalam "tawuran" dengan pasukan China (PLA).
Ketegangan perbatasan ke dua negara berpenghuni urutan pertama dan kedua terbanyak di dunia itu telah lama terjadi yakni sejak 1956 ketika PM. India saat itu J. Nehru mengklaim kawasan Aksai Chin sebagai kawasan India.
Pada 20 Oktober - 21 Nopember 1962 terjadi perang sengit (Sino -Indian War) di dua fron (timur dan barat sepanjang 1000 km) perbatasan China - India.
Dalam pertempuran 1 bulan saat itu India kalah total. Di kawasan barat China mengambil alih desa Chipchai, Aksai Chin. Sementara di fron timur alih desa Natula Pass, Sikkim).
Pasukan andalan India, resimen Gurkha yang masuk dari utara dipukul mundur oleh artileri PLA yang melakukan taktik serangan cepat ke berbagai pos India termasuk memotong jalur komunikasi (Telelon) dan suplai logistik India.
Dalam pertempuran 1 bulan itu India kalah telak dengan korban jiwa tentara sebanyak 1.383 orang dan 3.986 tertangkap. Sementara di pihak PLA 722 orang tewas dan 1.047 terluka.
Setelah itu terus terjadi ketegangan meskipun tidak terjadi peperangan. Dan hingga terjadi peristiwa berdarah di atas pada 15 Juni 2020 lalu. Serangkaian proses yang telah terjadi sebelum peristiwa tersebut meletus tercatat dari sumber Hindustantimes sebagai berikut :