Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Virus Corona "Kelahiran" Indonesia Bukan Tipe Kaleng-kaleng

6 Juni 2020   14:27 Diperbarui: 6 Juni 2020   22:21 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Healthline.com edisi 29 April 2020 meng-update iformasinya mengatakan bahwa di dunia ini ada 3 jenis (varian) sumber virus corona yang berasal dari hewan liar, adalah :

  • SARS-Cov, dikenal pertama sekali menyerang manusia terjadi di bagian selatan China pada Nopember 2002. 
  • MERS-Cov, dikenal pertama sekali menyerang manusia terjadi di Arab Saudi pada September 2012.
  • SARS-Cov-2 (penyebab penyakit Covid-19) dikenal pertama sekali di Wuhan China pada Desember 2020.

Sejumlah ahli telah memberikan sebutan tipe A, B dan C untuk masing-masing jenis virus corona yang berasal dari hewan.  Apakah SARS-Cov adalah tipe A, MERS-Cov adalah tipe B dan SARS-Cov-2 adalah tipe C, penulis belum dapat temukan penjelasan tentang hal itu.

Masih menurut sumber di atas, selain corona virus yang dibawakan oleh hewan ternyata ada juga virus yang disebarkan oleh setiap orang (manusia) yaitu virus yang telah membuat orang itu imun pada virus tersebut selama hidupnya. 

Hampir setiap orang punya "virus bawaan" salah satu virus di bawah ini, yaitu : 229E atau NL63 atau OC43 HKU1 tulis sumber tersebut di sini. Beberapa ahli menyimpulkan tipe tersebut dalam kelompok virus Alpha dan Beta.

Kembali pada temuan  lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang disampaikan oleh Prof Amin Soebandrio di atas. Kita pasti akan bertanya-tanya jenis atau tipe atau varian virus corona apa yang menyerang negeri kita.

Melihat kelakuannya yang tidak pandang bulu milih-milih korban corona virus "kelahiran" Indonesia bukanlah corona kaleng-kaleng. Nama dan tipenya sedang digodok oleh para ahli Indonesia yang berbeda dengan tipe sebutan ahli di luar negeri. 

Sumber gambar (kiri) : Kompas.com, (tengah) : Kumparan.com. (kanan) : daenggasing.com. Digabung oleh penulis
Sumber gambar (kiri) : Kompas.com, (tengah) : Kumparan.com. (kanan) : daenggasing.com. Digabung oleh penulis
Tipe A, B, C bukan. Tipe S, G dan V juga bukan. Tipe Alpha dan Beta juga bukan!. Jadi tipe apa donk? 

Akhirnya kita jadi menduga-duga. Ranah menduga-duga itu adalah alam tanpa batas mungkin juga alam bawah sadar sehingga kita menduga pun jadi tanpa batas termasuk menduga-duga bergenre humor jadinya.

Sebaiknya para ilmuan Indonesia memberi klasifikasi sesuai standar Internasional. Jika pun temuan itu tidak juga termasuk dalam kategori standar internasional jangan dibuat-buat dengan nama tipe yang tidak umum, misalnya memberi nama corona virus tipe "Sambar Gledek" lalu dsingkat SG atau "Ekstra Jahe Level 5" (XJL5), atau" Susu, Gula Ekstra" (SGX) dan sebagainya.

Setidaknya jika tidak masuk kategori A,B,C kaitan terdekatnya adalah D atau E. Atau jika bukan kategori tipe S, G dan V kaitan terdekatnya adalah "Y" atau "Z" asalkan bukan singaktan dari  Yunus atau Zulpikar, bisa marah yang punya nama dikaitkan dengan corona.

Yang penting ilmuan Indonesia tidak bikin orang awam sedang bingung mempelajari tentang corona virus dan menghapal istilah-istilahnya makin bingung. Kalau keseringan bingung kuatir nanti ada yang menduga sudah terjangkit virus corona, jadi tambah runyam, hehehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun