Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Asik pada Program, Fahrul Razi Lupa Masalah Internal, Pak Haji Jadi Bimas Katolik

11 Februari 2020   14:50 Diperbarui: 12 Februari 2020   18:15 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tempo edisi 1 November 2019

foto: tempo dan istimewa
foto: tempo dan istimewa
Ketika sedang asik fokus di bidang eksternal, tiba-tiba kita dikejutkan kembali adanya posisi Dirjen bimbingan masyarakat (Bimas) Katolik dijabat oleh pejabat beragama Islam. Sesuatu yang tampaknya tidak perlu sekolah tinggi-tinggi menilai tindakan itu pantas atau tidak dilakukan.

Meskipun secara fungsional pihak yang paling bertanggung jawab dalam penunjukan itu adalah Nur Kholis Setiawan, Dirjen Kemenag (mengaku karena tanpa filter mengajukan ke Menteri) tetap saja Fahrul Razi kembali jadi bahan sorotan tajam atas keputusan konyol tersebut. 

Penunjukan Muhammadiyah Amin (Dirjen Bimas Islam) juga sebagai pelaksana tugas Bims Khatolik (rangkap jabatan) telah terjadi berbilang bulan sejak Bimas Khatolik sebelumnya, Eusabius Binsas pensiun sejak Juli 2019 lalu. Sejak itu, Muhammadiyah Amin merangkap jabatan mengisi posisi tersebut hingga mencuat ke permukaan dua hari lalu.

Pantas Muhammadiyah Amin yang telah berkarir di Kemenag hampir 30 tahun tersebut akhinya jatuh sakit beberapa bulan terakhir. Meskipun belum diketahui apa jenis sakitnya tapi dapat dibayangkan ada beban psikologis dialami oleh alumnus S3, Kajian Islam, UIN Syarif Hidayatullah, 2003 itu. Betapa berat "pajk Haji" berpangkat pembina utama golonganIV/e ini menjalankan tugas ganda termasuk mengurusi masalah ummat Katolik yang sesungguhnya tidak diketahui secara detail oleh yang bersangkutan. 

Jika mengacu pada masa jabatan Fahrul Razi dilantik sejak 23/10/2019 berarti Muhmmadiyah telah mengemban tugas gandanya hampir 6 bulan, padahal ia telah merangkap tugas tersebut sejak 9 bulan lalu. Terlalu lama membiarkan Muhammadiyah menangani bidang tersebut.

Barulah kemarin Selasa 11/2/2020 Kemenag berjanji akan menunjuk pejabat khusus baru yang menangani Bimas Katolik sebagaimana diugkapkan Nur Kholis seraya meminta maaf pada publik atas semua kekhilafan tersebut.

Gambar : simpeg.kemenag.go.id
Gambar : simpeg.kemenag.go.id
Tampaknya Fahrul Razi telah banyak melihat ke "luar" tapi lupa melihat ke dalam internal institusinya. Peristiwa ini mungkin bukan peristiwa penting bagi Fahrul tapi menggambarkan pentingnya Fahrul meluangkan waktu melihat ke dalam susunan struktur institusi dipimpinnya.

Fahrul perlu melakukan pengamatan ke dalam (internal) agar suatu saat TIDAK dibuat terperangah melihat ada pejabat Kemenag ternyata memiliki tentakel mencengkeram zona nyaman masing-masing di setiap sendi. 

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun