Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jejak Harun Masiku Masih Berliku, Inikah Lokasi Sembunyinya?

6 Februari 2020   13:18 Diperbarui: 6 Februari 2020   16:39 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi dibuat oleh penulis. Gambar asli dari : listverse.com

Trik seperti itu sesungguhnya sederhana tapi telah diadopsi oleh para DPO yang melarikan diri dari bandara ke bandara. Beberapa contoh saja diambil dari sumber di atas adalah : Menyiapkan tujuan pelarian yang dirasa aman; Memonitor upaya pencarian dirinya; Menutupi diri pada siapapun; Waspadai cctv; Tidak berlama-lama pada sebuah lokasi; Ganti mobil (pesawat) atau Tujuan; Menuju ke Bandara, dan lain-lain ternyata berlaku tidak hanya untuk kondisi di jalan raya, bukan?

Meskipun bukan dari sumber di atas tampaknya Harun Masiku telah paham trik-trik pelariannya. Oleh karenanya tidak akan mugkin dia mau berlama-lama berada (sembunyi) di sebuah tempat, misalnya PTIK sebagaimana disebutkan beberapa pihak selama ini.

Tanpa bermaksud membelokkan arah jejak Harun Masiku (menurut penulis) bisa jadi Harun kembali kabur ke luar negeri pada hari yang sama kedatangannya. Misalnya dia berangkat lagi ke Singapore pada malamnya sebelum menuju ke Eropa. Alasannya, ada yang mengatur pelariannya. Pelarian Harun bukan pelarian kelas biasa. 

Alasan lain, Inggris sangat familier bagi Harun. Kerajaan tersebut seakan negeri keduanya berdasarkan pengalaman beberapa tahun pernah menetap di sana.

Menduga Harun ada dimana-mana sah saja tetapi berdasarkan pertimbangan di atas jangan lagi cari Harun di PTIK, Tak mungkin Harun berlama-lama di sana, bikin tim super body cemas dan grand designer nya panas dingin.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun