Trik seperti itu sesungguhnya sederhana tapi telah diadopsi oleh para DPO yang melarikan diri dari bandara ke bandara. Beberapa contoh saja diambil dari sumber di atas adalah : Menyiapkan tujuan pelarian yang dirasa aman; Memonitor upaya pencarian dirinya; Menutupi diri pada siapapun; Waspadai cctv; Tidak berlama-lama pada sebuah lokasi; Ganti mobil (pesawat) atau Tujuan; Menuju ke Bandara, dan lain-lain ternyata berlaku tidak hanya untuk kondisi di jalan raya, bukan?
Meskipun bukan dari sumber di atas tampaknya Harun Masiku telah paham trik-trik pelariannya. Oleh karenanya tidak akan mugkin dia mau berlama-lama berada (sembunyi) di sebuah tempat, misalnya PTIK sebagaimana disebutkan beberapa pihak selama ini.
Tanpa bermaksud membelokkan arah jejak Harun Masiku (menurut penulis) bisa jadi Harun kembali kabur ke luar negeri pada hari yang sama kedatangannya. Misalnya dia berangkat lagi ke Singapore pada malamnya sebelum menuju ke Eropa. Alasannya, ada yang mengatur pelariannya. Pelarian Harun bukan pelarian kelas biasa.
Alasan lain, Inggris sangat familier bagi Harun. Kerajaan tersebut seakan negeri keduanya berdasarkan pengalaman beberapa tahun pernah menetap di sana.
Menduga Harun ada dimana-mana sah saja tetapi berdasarkan pertimbangan di atas jangan lagi cari Harun di PTIK, Tak mungkin Harun berlama-lama di sana, bikin tim super body cemas dan grand designer nya panas dingin.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H