Jika saja kasus penyelundupan Motor Gede (Moge) Harley Davidson yang melibatkan Ari Askhara dan sejumlah Direksi tidak "meletus" mungkin saja kisah Ari Askhara tidak ramai seperti saat ini. Bisa jadi Ari dan konconya dalam BUMN tersebut terbang semakin jauh dari kepuasan, mencari kenikmatan di atas langit dan terus di atas langit.
Meski menjabat Dirut cuma 15 bulan Ari telah memperkuat jaringannya di GI di segala lini. Ibarat sebuah gurita Ari meletakkan orang-orangnya di berbagai posisi. Menurut informasi, dalam struktur Serikat Pekerja sekalipun ada "tangan-tangan" Ari di sana.
Sebelum menjadi Dirut Ari telah lama berada di perusahaan tersebut ketika menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Jadi bukan pendatang yang baru mengenal seluk beluk GI. Maka tak heran Ari dapat melihat peluang apa yang dapat dilakukannya untuk memperkaya diri di perusahaan tersebut.
Meskpun Ari cs telah diberhentikan oleh Menteri BUMN tetapi posisi Ari di GI ternyata belum tergoyahkan. Dewan komisaris GI pada 9 Desember 2019 menunjuk Ari jadi Komisaris di sejumlah anak dan cucu perusahaan GI. Beberapa perusahaan yang dipimpin atau kelolanya adalah :
- Komisaris Utama PT GMF AeroAsia (anak perusahaan). Perusahaan ini baru saja memperpanjang kontrak dengan Airbus Indonesia pada Maret 2018 lalu dalam kaitan pusat latihan dan maintenance.
- Komisaris Utama PT Citilink Indonesia
- Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia
- Komisaris Utama PT Garuda Energi Logistik & Komersil
- Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter
- Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia
Selain Ari 4 Direksi lainnya yang telah dipecat oleh Menteri BUMN entah bagaimana prosesnya bisa ditunjuk oleh Dekom GI menjadi Komisaris di "lahan proyek" masing-masing (anak perusahaan dan cucu perusahaan GI).
Kondisi ini berpotensi menimbulkan pergesekan baru dengan sederet para penentang Ari yang telah membongkar kasus Ari cs selama ini. Hal ini juga dapat menganggu iklim organisasi perusahaan induk (GI) di masa akan datang.
Keptusan Dekom memperlihatkan di lini Dewan Komisaris pun tampaknya orang-orang Ari sudah sangat kuat di sana. Tak heran Dekom GI membuat keputusan sangat berani yaitu melawan arus dengan sangat vulgar seakan tak perduli pada sorotan tajam dan keras sedang menghujam pada Ari cs dan maskapai penerbangan Garuda.
Belum dapat diketahui apakah keputusan Dekom GI itu asli atau palsu, tetapi memperlihatkan masing-masing pihak komisaris terkait menandatangani surat keputusan tersebut. Mereka adalah : Sahala Lumban Gaol (komisaris utama); Chairal Tanjung (komisaris) adiknya Chairul Tanjung; Insmerda Lebang (komisaris independen); Herbert Timbo P. Siahaan (komisaris independen); Eddy Porwanto Poo (komisaris independen).
Kontra intelijen publik sedang dibentuk justru untuk mengkondisikan masalah Ari seakan-akan sebuah rekayasa dan persaingan bisnis. Akan tetapi kontra intelijen seperti itu tidak akan efektif karena publik sangat mudah membaca upaya tersebut. Kalangan elite pemerintahan pun tidak sejalan dengan counter attack murahan semacam itu demi Ari cs.