Diberitakan saat itu Al Fagham mememenuhi undangan Turki al-Sabti, salah satu kerabatnya di Jeddah. Tidak lama setelah tiba di rumah itu datanglah seseorang bernama Mamdouh al-Ali. entah apa mereka perbincangkan keduanya lalu terlibat pertengkaran.
Kemudian Ali keluar rumah itu dan kembali lagi membawa senjata dan menembak sang "Punggawa Kerajaan." Setelah itu Ali menolak menyerahkan diri pada petugas keamanan yang mengawal Fagham. Tembak menembak terjadi dengan pengawal Al Fagham hingga melukai beberapa orang termasuk salah satu pekerja rumah tangga berkebangsaan Filipina di rumah itu.
Al Fagham sendiri akhirnya tewas di Rumah Sakit beberapa jam setelah dirawat,sebagaimana diberitakan oleh Thearabweekly.com beberapa jam lalu saat tulisan ini sedang dibuat. Matanya tertutup selamanya setelah mengabdi pada Raja selama 15 tahun.
Langkah, rezeki, pertemuan dan maut (kematian) adalah urusan yang Maha Kuasa, hanya ia yang tahu kapan tiba saatnya. Namun secara intelijen kematian Al-Fagham sangat dipertanyakan, kesannya mengapa sangat "mudah" al-Fagham tewas?
Peristiwa terjadi di luar jam kerja pengawalan terhadap Raja. Tampaknya peristiwa itu terjadi malam atau tengah malam sebelum dinihari di kawasan perumahan elite di Riyadh.
Sangat mengherankan Al Fagham tidak membawa pengawal meskipun untuk urusan keluarga di tengah meningkatnya eskalasi politik timur tengah dan ketegangan dengan Iran akibat serangan terhadap pangkalan minyak Abqaib.
Penembaknya adalah salah satu anak dari Dr. Mishaal Mamdouh Al-Ali. Beliau adalah salah satu anggota Dewan Syura Saudi. Beliau telah menyampaikan permohonan maaf kepada kerajaan dan keluarga Al Fagham dan menyatakan perbuatan anaknya adalah sangat berbahaya.
Pembunuhan Al Fagham dipertanyakan dan dikaitkan kemana-mana, seperti diungkapkan oleh dailymail.co.uk edisi 30 September hari ini. Ada apa dibalik pembunuhan Al Fagham?
Apakah ada perselisihan antara pengawal Raja Salman dengan sanga pangeran putra mahkota Mohameed Salman bin Salman (MBS)? Terlalu jauh ke sana meskipun tidak tertutup kemungkinannya sebagaimana pernah dilansir oleh media Iran.
Menurut sumber tersebut, upaya pembunuhan terhadap Al Fagham telah direncanakan sejak 5 bulan yang lalu. Mohammed al-Moasare salah satu pembangkang Arab Sadui yang kini menetap di London mengatakan kemungkinan akan terjadi pembunuhan terhadap sang "punggawa" keamanan Raja Salman tersebut, sebagaimana dikutip dari en.farsnews.com edisi 29 September 2019.
Mungkin itu sumber dari media Iran, Syiah, musuh Arab Saudi bisa saja membumbui kondisi. Yang jelas sudah tiba saatnya kematian itu tiba menjemput seseorang dengan cara berbeda-beda.