Bukannya riang gembira Tomedy malah tak percaya dengan apa yang dilihatnya sehingga mendatangi Bank Mandiri kembali dua hari kemudian (10 Maret 2016).
Sayangnya ia tidak memperoleh jawaban memuaskan saat itu dari pejabat Mandiri setempat pada saat itu yang juga (menyatakan) keheranannya karena peristiwa itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Tomedy pun "kaya mendadak" saat itu meskipun untuk beberapa hari. Akun miliknya pun diblokir karena urusan internal audit Bank Mandiri. Uniknya meskipun diblokir akun tersebut dapat dipakai untuk menyetor sebagaimana diungkapkan oleh Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas pada saat itu.
Terkait dengan peristiwa balances error terjadi terakhir pihak Bank Mandiri pun telah melakukan blokir rekening. Tidak jelas apakah blokir total (seluruh transaksi) atau blokir tarik saja.
Selain itu pihak Mandiri juga telah menegaskan tidak akan menuntut secara hukum sejumlah nasabah yang "kebagian rezeki" dengan memindahkan sejumlah saldo mereka ke rekening lain atau menarik tunai.
Bagi nasabah yang bertambah saldonya dan sempat mengalihkan atau menarik tunai pihak Bank Mandiri tidak menempuh jalur hukum, alasannya karena mereka juga nasabah Mandiri juga.
Pihak manajemen Mandiri akan menempuh langkah persuasif dan konunikatif dengan mereka tentang bagaimana cara mengembalikan dana yang telah sempat ditarik atau dialihkan ke rekening lain sebagaimana diungkapkan kembali oleh Rohan Hafas.
Tampaknya benar apa yang disebutkan Rohan Hafas karena hingga tulisan ini dibuat (25/7/2019) pukul 22.30 WIB pihak Kepolisian RI mengakui BELUM menerima laporan Bank Mandiri terkait peristiwa tersebut.
Kepala biro Informasi Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengakui Polisi belum menerima aduan dan laporan Bank Mandiri sebagaimana disebutkan oleh Line Today di sini.
Belum dapat dipastikan berapa jumlah rekening saldo error secara pasti pada peristiwa 20 Juli 2019 lalu. Informasi lain menyatakan peristiwanya mencapai jutaan rekening sebagaimana disebutkan oleh sumber katadata.
Kasus saldo error atau balance error memang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja termasuk di Bank di luar negeri sekalipun. Sebut saja, Wuttichai Meemak salah satu nasabah Bank Krungthai di Thailand pada Maret 2018 lalu ikut "kecipratan" ribuan 9000 bath dalam rekeningnya.