Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Unik Bikin Ramadan Jadi Menarik

9 Mei 2019   11:50 Diperbarui: 9 Mei 2019   12:26 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kemeriahan permainan meriam karbit di tepi Sungai Kapuas saat malam takbiran.(KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul

Banyak cara dan gaya menyambut datangnya bulan suci Ramadhan di kalangan ummat muslim seluruh Indonesia. Ada cara yang telah turun temurun sejak puluhan hingga ratusan tahun lalu ada juga yang dadakan. 

Acara yang telah turun temurun puluhan hingga ratusan tahun lalu disebut tradisi, sedangkan yang baru beberapa tahun tidak disebut tradisi. Acara tersebut sangat unik karena hanya ada diwilayah atau suku tersebut saja dan dikemas sedemikian rupa menjadi ritual tahunan yang mempesona hingga ada yang jadi festival tahunan. 

Terlepas dari ada yang beraroma msitik bercampur klenik tujuannya tetap satu yaitu agar persiapan menyambut puasa menjadi mantap dan terlaksana penuh semangat disertai dengan kegiatan syiar yangmeriah.

Di pulau Jawa banyak cara tradisional menyambut dan mengisi bulan Ramadhan. Di Jawa Tengah ada kirab Dugderan berupa kirab budaya disertai tarian-tarian menyambut bulan Ramadhan. Tak lupa acara petasan dan kembang api dilakukan turun temurun hingga saat ini.

Masih di Jawa Tengah, tepatnya kalangan warga Banyumas ada persembahan yang disebut Perlon Unggahan. Prosesnya adalah berjalan ke makam Bonokeling tanpa alas kaki memanggul nasi Ambeng. Tradisi ini dipercaya akan membawa berkah selama bulan Ramadhan.

Di Magelang ada tradisi perang air (Bajong Banyu) sebagai simbol mensucikan diri sebelum datangnya hari pertama puasa Ramadhan.

Sementara itu di Kabupaten Kudus ada tradisi Dhandhangan yaitu berkumpul di sebuah masjid utama di kota Kudus untuk mendengarkan keputusan jatuhnya Ramadhan.

Di Gunung Kidul Yogyakarta ada acara "Unduh-unduh," berupa acara tangkap ikan bersama dari telaga. Hasil tangkapannya dimakan bersama. Acara dilaksanakan sehari sebelum masuk Ramadhan.

Di Demak ada acara "Magengan," mirip festival budaya dan makanan. Hal yang hampir sama di Gresik ada acara "Bandengan'" yang dilaksanakan pada malam 25 (ganjil) akhir Ramadhan untuk menyambut malam lailatul qadar.

Dalam masyarakat Betawi juga ada kegiatan unik yaitu Nyorog sebelum masuk puasa yakni berbagi bingksan (biasanya makanan) antara sahabat, tetangga dan sanak famili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun