Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ISIS "Sukses" Pertemukan SAA - TAF antara Al-Bab dan Tadif

28 Februari 2017   00:21 Diperbarui: 28 Februari 2017   16:00 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah tertekan dan terkurung pasukan Turki (TAF) dan milisi pemberontak Suriah dukungan Turki (FSA) dari tiga penjuru di kotaAl-Bab selama sebulan terakhir, akhirnya pada 26 Pebruari 2017 lalu militer Turki mengumumkan kota Al-Bab telah sepenuhnya dikuasai pasukan Turki dan FSA dukungan Turki. Kemenangan diraih TAF/FSA dikota Albab sangat fenomenal ditandai runtuhnya moral dan pertahanan ISIS difront utara. ISIS harus mundur sejauh 29 km ke luar kota Al-Bab dan Tadiff atau di sekitar kota Abu al-Khaft.

Runtuhnya pertahanan ISIS dimanfaatkan dengan baik oleh TAF/FSA guna merebut  kawasan Albab dan sekitarnya ke arah kota Tadif dan kota lain sejajar 11 km dari kota Al-Bab. SAA yang pada awalnya sangat hati-hati menyikapi ISIS dari desa Arran hingga ke kota Tadif juga tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. SAA ofensif ke Tadif hingga  kini telah tiba di kawasan bundaran diluar kota Tadif  menuju ke Al-Bab.

Di bundaran dan kawasan jalan utama M-4 ini pasukan SAA kembali ditunggu oleh pasukan TAF/FSA. Meski bersusah payah tiba diposisi tersebut pasukan SAA kembali menjadi korban. SAA harus kehilangan 22 personil, 2 tank dan 4 pasukan angkut serta 4 pasukan ditangkap TAF/FSA. 

Perburuan sisa kawasan ISIS oleh TAF/FSA dan SAA tampaknya masih berlanjut. Posisi TAF/FSA saat ini unggul beberapa langkah akibat meraih sejumlah kemenangan besar atas ISIS terutama pembebasan kota Al-Bab dari ISIS yang sangat fenomenal itu. Oleh karena itu moral dan semangat TAF/FSA saat ini sangat tinggi, kontras dengan kondisi SAA seperti memanfaatkan kesempatan dari hancurnya moral dan mental ISIS akibat kalah dari TAF/FSA di sejumlah front utara.

saa-vs-taf-1-2-di-albab-dan-tadif-58b452fa91fdfd1905192474.jpg
saa-vs-taf-1-2-di-albab-dan-tadif-58b452fa91fdfd1905192474.jpg
Meski kalah tampaknya ISIS "sukses" membuat perangkap di kawasan Al-bab - Tadif yakni arena pertempuran TAF/FSA -SAA dan aliansinya. Petempuran TAF/FSA  -  SAA di fron utara tampaknya ajang balas dendam kesumat FSA-TAF melawan SAA. Arena fron utara ini juga menjadi penentu masa depan perjuangan pejuang Kurdi Suriah (YPG/SDF). 

Arena fron utara ini tampaknya menjadi perang sangat unik, sebab :

  • Rusia tidak akan menggunakan kekuatan militer membantu SAA dan aliansinya melawan pasukan Turki/FSA.
  • AS tidak akan membantu SDF/YPG melawan Turki 
  • Jika Turki menang atas SAA dan SDF/YPG di fron utara maka ofensif akan berlanjut ke Manbij dan Aleppo. TAF/FSA ke Manbij untuk membebaskan kota itu sesuai salah satu tujuan dalam program operasi Eufrat Shield. Ofensif ke Aleppo untuk membantu perjuangan FSA merebut kembali kota itu sekaligus ofensif hingga ke Damaskus sebagai titik akhir tuntasna perang Suriah.
  • Jika SAA menang maka Turki harus mundur dari kawasan Suriah dengan alasan dan tujuan apapun. Meskipun secara teoritis akan sangat sulit mengalahkan Turki namun pada akhirnya SAA akan berkoalisi dengan SDF/YPG. Apa boleh buat, pemerintah Suriah harus merelakan Kurdi menjadi negara federal ketimbang melihat FSA dan Turki menikmati kemenangan di negeri Suriah.
  • Fron utara akan menjadi arena pembuktian siapa paling jago dalam perang kavaleri dan infantri
  • Strategi SAA memacu penguasaan kawasan diluar kota Tadif ke arah perbatasan SDF/YPG tampaknya sebuah taktik SAA untuk mencegah TAF/FSA menuju ke Manbij melalui jalur utamaM-4. Sikap SAA ini memberi pesan pada SDF/YPG tampaknya SAA lebih memilih kemanangan untuk SDF/YPG ketimbang pada FSA. 

Strategi ISIS mundur total dari kawasan Al-bab dan Tadif dan sekitarnya tampaknya mudah terbaca oleh SAA, TAF?FSA danSDF/ YPG yakni melihat terjadinya pertempuran segitiga di sana sekaligus menjadi momen penting ISIS menunggu dampak positif seperti apa bisa mereka dapatkan akibat dampak perang "tri sula" tersebut. Sedikit tidaknya salah satu harapan paling minimal ISIS adalah bisa kembali menancapkan kuku pada kedua kota strategis dan ekonomis tersebut. 

Jika Turki menang akan menampar wajah Rusia dan AS. Jika Turki kalah FSA tidak akan mewujudkan impiannya membentuk negara baru boneka Turki. Di sisi lain Rusia - AS tidak akan berkoalisi untuk memenangkan "jagoan" masing-masing.

Sementara itu dari fron selatan, dekat kawasan dataran tinggi Golan dikuasai Israel, kawanan ISIS mulai merangsek maju ke kota Darra. Tidak ada upaya Israel menghentikan ISIS kelompok Jaish Khalid bin Walid selain melaksanakan pengeboman ke 47 dalam kawasan Suriah sejak 2013  lalu dengan sasaran dan alasan melumpuhkan Hezbollah meski yang jadi korban adalah pasukan SAA Suriah. 

Kesimpulannya perang Suriah memang sangat rumit dan sangat sulit menemukan pemenangnya. Jika pun dipaksa menentukan siapa pemenangnya maka ISIS "pemenang" sejatinya karena telah mampu menciptakan arena pembunuhan segi tiga di fron utara dan membuka peluang ISIS bangkit di fron selatan atau fron lain di Suriah, Iraq, Jordania, Lebanon, Libia, Mesir atau negara lain selain Israel, hehehehhee.. 

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun