Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aisyah dan Altantuya (Aminah), Beda Kelas Sama-sama Korban Agen

19 Februari 2017   13:34 Diperbarui: 24 Maret 2019   22:43 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Okezone.com. Abc.net.au @abanggeutanyo

Pembunuhan terhadap saudara tirinya juga mengirim pesan pada Un bahwa nasib Un pun dapat berakhir sama dengan saudara tirinya.Biasanya tugas-tugas seperti itu adalah misi khusus agen rahasia diterapkan intelijen negara musuh Korea Utara. 

Jika melihat pada peta lawan atau musuh Korut saat ini adalah : Korea Selatan; Jepang; Burma ; Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mungkinkah negara-negara musuh Korut menggunakan tenaga intelijen sekelas Siti Aisyah? Jawabnya mungkin saja justru melalui kepolosan Siti Aisyah. Kepolosan  Aisah dimanfaatkan tim khusus untuk melenyapkan saudara tiri Kim Jon Un dengan tujuan menekan Kim Jon Un secara psikologis.

Apapun dan siapapun dibalik itu Aisah kini dituduh melakukan tindakan kriminal pembunuhan jiwa orang lain dan itu terjadi di Malaysia dan itu berdampak pada risiko besar terhadap Siti Aisyah yang polos itu.

Dibanding dengan Altantuya Siti Aisyah berbeda kelas dalam berbagai hal. Sayangnya, meski beda kelas dalam segala hal risikonya sama  berat dan besar: Siti Aisyah bisa menjadi korban meskipun tuduhan terhadapnya --sebut saja--  rekayasa.  Pantas pihak Korut melihat kasus ini benar-benar kentara rekayasanya dengan sindiran  "amatiran."

Maka dari itu ada baiknya anda, TKI dan kita menjaga kepolosan dan keramahan dalam bergaul sehingga tidak dimanfaatkan pihak lain menjalankan misi-misi khusus mengeksploitir keterbukaan kita sehingga menimbulkan masalah besar, apalagi --ternyata kemudian-- dampaknya sangat serius. Akan beda sudut pandangnya jika kita sendiri telah siap menerima dampak negatif apapun jika misi-misi khusus itu gagal. Selain itu siap menanggung risiko walaupun berusaha memberi alibi dan berbagai taktik mengelabui ketika pemeriksaan sebagaimana kondisi Aisah disebutkan di atas. 

Jadi kita simak saja sejauh apa polisi Malaysia menguak tabir dibalik kematian Kim Jong Nam dengan lebih profesional. Semoga kebenaran kali ini akan terkuak lebih awal sehingga Aisah tidak dikorbankan akibat kepolosannya oleh agen manapun.

Apapun hasilnya kita hormati polisi Malaysia menjalankan penyidikannya terhadap siapapun di negerinya sendiri. Tentu saja polisi Malaysia tak ingin diintervensi oleh opini apapun, namun demikian tetap penting mempertimbangkan aneka masukan-masukan setidaknya sebagai pembanding.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun