Sebagai contoh saja, FSA terkesan membiarkan SAA melakukan revance di pedalaman luar kota Hama akibat sedang fokus pada upaya mendobrak kepungan SAA (kali kedua) terhadap kota Aleppo di bagian barat kota itu sejak sebulan terakhir. Sebaliknya ISIS melepas kawasan utara di 20 desa direbut FSA dukungan Turki karena harus fokus pada upaya mempertahankan kota ekonomis Al-bab dan mungkin juga menyerang kota Aleppo dari kota Ar-ran. Cara lain, ISIS menyerang SAA sisi selatan kota Aleppo tepatnya dari kota Dayr hafir guna mencegah SAA melebarkan wilayah selatan kota Aleppo.
Siapakah paling berpeluang menguasai kota ekonomis dan strategis Al-bab. Tentara SAA dukungan Rusia, atau FSA dukungan Turki-Arab atau SDF dukungan AS, atau bahkan ISIS dukungan terselubung beberapa pihak disebutkan di atas?
Melihat pada posisi pada peta dan kekuatan saat ini pihak-pihak bertikai dalam konflik terkini, tampaknya kota Al-Bab lebih dekat dengan posisi pasukan SAA yang telah lama mengambil posisi di sebuah desa di luar kota Arran dikuasai ISIS. Dari desa itu menuju ke Arran hanya butuh 2 kilometer saja. lalu dari kota Arran ke gerbang kota AL-Bab hanya 8 km saja. Total jarak dari posisi SAA saat ini di sebuah desa di luar kota Arran ke gerbang Al-Bab 10 Km. Bandingkan dengan posisi dan jarak kekuatan lainnya berikut ini :
- Posisi SDF / YPG dari desa Hassadjek ke gerbang kota Al-bab sekitar 24 km saja. Melihat posisi SDF saat ini sedang down akibat dipukul Turki dan didustai AS kelihatannya SDF sedikitnya sedang mengalami demoralisasi sedikit hopless untuk menguasai Al-bab meskipun secara teoritis pada umumnya SDF bukanlah tipe pejuang bermental rapuh.
- Posisi FSA dukungan Turki paling terdekat ke gerbang Al-bab adalah di desa Suddud. Akan tetapi tidak ada akses langsung ke kota Al-Bab sebab harus memutar ke kota desa lain sehingga menjadi lebih jauh. Posisi desa terdekat selain desa Suddud ke Al-Bab adalah desa Talatayna dalam kawasan baru dikuasai FSA dari ISIS dua hari lalu. Jarak sesungguhnya desa Talatayna ke ke Al-Bab adalah 27 km.
- Kekuatan FSA dan peluang FSA merebut Al-Bab saat ini sangat terbuka, akan tetapi masih kalah dekat dibanding posisi SAA dengan posisi kekuatan semakin membaik akhir-akhir ini.
- Posisi ISIS mempertahankan kota Al-Bab tampaknya berat karena seluruh kekuatan mencurahkan perhatian dan kekuatan untuk mengalahkan ISIS dan mengusirnya dari kota Al-bab. Selain itu ISIS juga harus membagi fokus dan kekuatan pada fron lain di Deir Ezzor dan Aleppo.
Secara teoritis, SAA akan menguasai Al-Bab lebih dahulu dengan skenario sebagai berikut :
- Fokus lebih dahulu pada cengkeraman di dalam kota Aleppo timur
- Fokus untuk mempertebal kawasan benteng di sekitar 1070 Appartement Project di luar kota Aleppo
- Tidak menyerang dan merebut Arran lebih dahulu dan memperkuat posisi di kawasan diluar Arran.
- Inisiatif SAA merebut Arran setelah melihat ISIS terjepit oleh tekanan akibat serangan FSA dan SDF. Melihat momen itu terjadi SAA akan mengerahkan kekuatan besar merebut Al-Bab, menutup kesempatan Turki atau FSA menguasai kota Al-Bab itu lebih dahulu.
- Mungkin pada tingkat tertentu SAA akan bekerjasama dengan SDF berbagii wilayah Al-Bab untuk memudahkan SDF menyatukan dan mewujudkan cita-cita Rojava di Turki utara ketimbang membiarkan ISIS atau FSA bahkan Turki mewujudkan impian menghancurkan masa depan rezim Suriah.
Atas dasar skenario itu Rusia akan memainkan lobi hebatnya kembali bekerjasama dengan SDF dengan topik panas "ketimbang dipencundangi AS untuk sekian kalinya." Meski tak mudah Rusia mewujudkan rencana itu akan tetapi posisi SDF saat ini dipaksa harus memilih adalah peluang menarik bagi Rusia menawarkan pilihan Otonomi atau federal Rojava akan terwujud saat ini atau akan tidak terjadi selamanya.
Petinggi SDF/YPG dalam PYD tentu sedang terkesima membandingkan janji manis dengan sikap AS saat "membiarkan" Turki membungkam tentara mereka terang-terangan. Sangat mengecewakan rasanya di bohongi AS. Mungkin itulah gambaran pada umumna pejabat PYD pada AS, maka uluran tangan Rusia tampaknya akan dianggap manis ketimbang mendapat janji-janji manis ternyata hambar dari AS.
Lomba rebut Al-Bab mirip lomba memperebutkan kota-kota lain. Akan tetapi seksina Al-Bab sangat kuat akibat beberapa hal disebut di atas, pantas semua pihak berlomba-lomba ke sana, temasuk SDF sendiri sekutu AS ang sedang menjadi sasaran mitra kerjasama baru Rusia.
Sudah matangkah SDF kali ini sehingga tidak salah memilih dan mengambil keputusan bersama Rusia demi masa depan mereka? Meski demikian --sekali lagi-- tak mudah bagi Rusia mewujudkannya. AS akan menghalangi apapun dan siapapun coba-coba menghalangi hegemoninya di atas planet bumi ini.
Salam Kompasiana
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H