Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Israel Buka Topeng, Damai Suriah 'Bopeng' Lagi?

15 September 2016   23:08 Diperbarui: 16 September 2016   15:09 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbe :Jpost.com. Edit. Abangggeutanyo

Pada 2000 Assad menolak lintasan pipa gas Qatar - Turki proyek senilai $10 miliar melintasi jalur Qatar -Suriah hingga ke Turki sepanjang hampir 1500 Km untuk memenuhi pasar Eropa. Alasan Bashar saat itu tidak memuaskan barat karena alasan bisnis keluarga tanpa menyebut kepentingan Rusia seperti dugaan barat.

Menurut Mike sejak 2009 CIA mulai membangun kelompok oposisi di Suriah. Momentum Arab Springs mengarah ke Suriah akan dijadikan momen menghilangkan Assad. Agen intelijen AS, Arab Saudi dan Israel merancang aksi itu sebut Mike yang juga menuding negaranya (AS) merencanakan kudeta gagal di Turki  beberapa hari setelah peristiwa tersebut.

Assad beruntung. Mengetahui rencana tersebut Rusia dan Iran melundungi Assad. Pada barat Rusia mengirim 'pesan' tidak ingin barat melakukan hal sama pada Suriah seperti terjadi pada Libya.

Jika melihat pada garingnya pencapaian damai Suriah terkini dan hancurnya sejumlah upaya damai telah dilaksanakan sebelumnya serta upaya Israel memelihara kekacauan di Suriah tetap berlanjut demi gara-gara seorang Assad, pertanyaannya adalah JIKA Assad 'berhasil' dilenyapkan, apakah  Suriah akan seperti kondisi Libya sebelumnya dan dampak kekacauannya masih terlihat sampai kini?

Terlalu mahal seorang Assad jika dunia menjadi kacau seperti ini saat Israel juga akan masuk dalam kancah perang horizontal dengan Suriah. JPP sebuah media Isarel telah memperkirakan potensi mengerikan tersebut. 

Padahal Assad tak perlu dikejar-kejar atau dikondisikan seperti Khadafi dan Saddam Husein dahulu sebab Assad akan berhenti sampai pada waktunya di tangah rakyat Suriah sendiri. Tanpa Assad pun Suriah tetap kacau JIKA banyak orang Suriah tidak dapat mencerna fakta terang benderang seperti terlihat dan telah disebut di atas.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun