Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Kurdi Suriah: Korban AS, Pan Arabia atau Over Dosis Percaya Diri

30 Agustus 2016   11:45 Diperbarui: 30 Agustus 2016   23:18 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang benar nasib Kurdi Suriah saat ini. Ketika rasa percaya diri dan semangat tempur sedang menyala meluap harus kandas kembali meski untuk sementara. Sukses ofensif hebat dan mengagumkan ke pinggiran ibukota Raqqa akhir Juli lalu kepakan sayap Pasukan Demokrasi Suriah atau The Syrian Democratic Forces (SDF) dan Tentara Pertahanan Kurdi  atau The People's Protection Units (YPG) makin berkelebat lebih membahana setelah sepenuhnya mengusir ISIS dari pusat kota Manbij dan sekitarnya pada 12 Agustus 2016 lalu.

Setelah itu dengan gegap gempita SDF merebut ibu kota provinsi Al-Hasakah dari tentara Suriah membuat pasukan pemerintah Suriah (SAA) dan milisinya tak berdaya betekuk lutut di dalam negeri sendiri dalam petempuran lima hari melawan kekuatan gabungan SDF/YPG/ Polisi khusus Rojava atau Asayish Force .

Selain itu salah satu pimpinan kelompok organisasi Kurdi urki akni Partai Pekerja Turki atau the Kurdistan Workers’ Party (PKK) juga ditahan oleh penguasa Partai oposis Kurdi di Suriah atau The Democratic Union Party (PYD) di Qamishli sehingga menuai protes beberapa waga Kurdi di Qamishli.

Belum selesai. satuan eliite SDF/YPG di Jarablus Military Council dari kelompok Jaysh al-Thwar dan Seljuk Brigade telah siap siaga merebut kota Al-Baab terpaut 50 Km dari kota Manbij atau 25 Km dari posisi terluar SDF / YPG di kawasan Manbij ke arah kota Al-Baab. Dan lebih hebat adalah semangat menggabungkan kawasan Rojava dari barat ke timur sejajar perbatasan Turki dapat membahayakan kelompok pemberontak dalam payung Tentara Pembebasan Suriah atau Free Syrian Army (FSA). Eforia keberhasilan dan semangat tanpa batas itu kini jadi bumerang dan anti klimaks langkah SDF/YPG meski untuk sementara waktu.

Melihat pekembangan SDF/YPG demikian pesat timbul lagi siasat menggagalkan rencana mewujudkan impian Federal Kurdi Suriah atau Rojava dengan ibukota Qamishli sebuah kawasan masih dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah (SAA) dan menunggu nasib seperti dialami rekan mereka saat mempertahankan kota Al-Hasakah. 

Untuk sementara Kurdi Suriah melalui tentara mereka SDF terpaksa menunda kesempatan mulai telah terlihat itu. Kini apa  yang dialami SDF adalah sebuah anti klimak buah pesekongkolan AS dan Turki memanfaatkan "keluguan" atau kepolosan pucuk pimpinan Kurdi Suriah PYD menerima atau dipaksa menerima tawaran kerjasama AS.

Entah pemimpin Kurdi Suriah tidak paham dengan isis dalam mukaddimah pejanjian kejasama SDF dan AS dalam memerangi ISIS ataukah memang SDF/YPG dibutuhkan untuk mengeliminir potensi risiko ditanggung pasukan koalisi AS jika terlibat langsung melawan ISIS di kota dan kawasan Manbij di bagian barat Sungai Eufrat dan kawasan ISIS lainnya di Suriah.

Jika sebelumnya kita jarang terdengar kabar jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar dipihak SDF, tapi kondisi dalam sepekan terakhir sangat berubah. Selain korban jiwa meningkat,  kawasan FSA/YPG pernah direbut susah payah dari ISIS mulai dikuasai FSA dan pasukan Turki kembali. Bahkan ISIS sendiri pun mulai merebut kembali kawasan meeka dari SDF seperti tejadi di desa Tal Hudhan dekat kota Manbij kemarin 28/8/2016.

Kota Jarablus sebuah kantong penting Turki di Suriah bejarak sekitar 5 km saja dari perbatasan Turki bependuduk hampir dua ratusan ribu jiwa dan dikuasai ISIS itu telah siap siaga menghadapi gempuran SDF/YPG seminggu lalu. Namun apa daya Turki menyiapkan operasi khusus bertajuk Jarablus Offensive sejak 24 August 2016 lalu.

Ofensif menyandang sandi "Operation Euphrates Shield" itu berkekuatan 80 unit MBT, Kemudian ada 20 unit kendaraan pengangkut armoured personnel carrier (APC), dua puluhan T-155 Fırtın Howitzer belasan peluncur roket artileri dan lima unit drone bersenjata. Tentara Turki terlibat tak kurang 1000 personil Operasi  ini didukung oleh 5000 lebih kelompok FSA.

Ofensif Turki juga didukung sejumlah pesawat tempur F-16 Turki di sekitar Jarabulus membombadir posisi SDF/PG ang mereka sebut sebagai teroris.  Selama 6 hari pertempuran korban pun berjatuhan. Dipihak SDF/YPG tak kurang 100 orang tewas di sekitar fron luar kota Jarabulus. "More than 100 terrorists were killed during the Jarabulus-bound march," tulis sumber berita online milik Turki: yenisafak.com. Sementara korban di pihak Turki 3 pasukan tewas dan 2 tank hancur.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun