Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perubahan Strategi dalam Perang Suriah

18 Juni 2016   03:24 Diperbarui: 18 Juni 2016   12:21 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The skyline of Aleppo, Syria. (Lorenzo Tugnoli/For The Washington Post)

Ke dua mengisyaratkan SDF pada akhirnya akan saling bertempur melawan SAA apabila tugas menumpas ISIS telah selesai. Paling minimal, pemerintah Assad akan mempertimbangkan masa depan Kurdi Suriah untuk menikmati kebebasannya di kawasan impian mereka yakni bagian utara Suriah meskipun tidak sampai meliputi ibu kota Raqqa.

Pasukan khusus Jerman dan Perancis masuk ke kubu SDF

Setelah AS memasukkan 200 personil pasukan khusus bergabung dengan SDF kini giliran Jerman dan Perancis memasukkan pasukan khusus ke kantong Kurdi Suriah di bawah komando SDF/YPG dan kantong Kurdi Irak KrG. Meski ke dua negara itu membantah infomasi tersebut, Reuters melaporkan kedua negara telah menempatkan posisi pasukan mereka di Ain al-Arab atau Kobani dan Manbij. 

Hadirnya pasukan sekutu dalam komando Kurdi Suriah dan Irak secara implisit merupakan sebuah tamparan ke muka Turki akibat memainkan politik tidak strategis bagi kepetingan NATO selama ini. 

Salah satu informasi memperlihatkan peralatan militer Perancis telah tiba kemarin (17/6) di sebuah lokasi Kurdi Irak ang dikuasai KRG.

Sumber : https://isis.liveuamap.com/en/2016/16-june-french-military-shipment-arrives-in-kurdistan--
Sumber : https://isis.liveuamap.com/en/2016/16-june-french-military-shipment-arrives-in-kurdistan--
Pesawat  tempur SuAF Assad mulai intensif menyerang kantong-kantong kecil terkepung FSA 

Jika sebelumnya pasukan pro pemerintah, SAA fokus pada usaha mempertahankan atau merebut jengkal demi jengkal wilayahnya  yang dikuasai FSA maka sejak Juni 2016 SAA mulai menggebrak kantong-kantong terkepung FSA. Tak kurang 12 kantong FSA dan ISIS dikepung oleh pasukan SAA di seluruh Suriah. Dari jumlah tersebut, 7 kantong mulai intensif diserang dengan bom atau dengan artileri berat pada bulan ini, seperti terjadi di  desa Madya dan Zabadani. Lalu di kota Hom bagian utara, Talbiseh. Kemudian bagian selatan kota Damaskus, Daraa, dan Estern Ghouta serta bagian terkepung lainnya di Khan as-Shih dan Al-Hirak, Salah satu rangkaian strategi itu sedang berlangsung di Eastern Ghouta, dapat dilihat di sini : syria.liveuamap 6 Juni 2016

Serangan ke kantong terkepung seperti ini mengirim ancaman dan menuntut sikap hati-hati FSA, "jika  anda terlalu ofensif akan berkonsekwensi pada tragedi kemanusiaan di sejumlah kawasan terkepung anda," demikian kira kira makna implisit pesan tersebut. Saat ini rezim Assad didukung RuAF Rusia semakin intens menjatuhkan bom, barel, kluster dan bom Posfor sehingga menimbulkan kobaran api skala besar dan kerusakan berat bagi manusia dan lingkungan di berbagai lokasi terkepung disebutkan di atas.  .    

 SAA mulai terlibat clash dengan Hezbollah

Perbedaan pendapat dalam hal kepentingan penguasaan wilayah yang berhasil dibebaskan oleh kedua belah pihak berkoalisi ternyata sering memicu ketidak puasan ke dua belah pihak. Setelah beberapa kali terjadi clash kecil pecahlah clash besar antara dua bersaudara tersebut. Awalnya terjadi seminggu lalu ketika Hezbollah menyerang kawasan Nubol dan al-Zahraa di provinsi Aleppo bagian utara. Seorang perwira SAA dan 7 anggotanya tewas. 

Selanjutnya, pada Rabu 16 Juni, sejumlah petempur Hezbollah tewas akibat dibom oleh pesawat tempur angkatan udara Suriah SuAF. Saat bersamaan kelompok al-Nusa memanfaatkan situasi dengan menyerang posisi Hezzbollah menyebabkan 14 anggotanya tewas dan melukai puluhan lainnya. Tewasnya anggota milisi Hezbollah akibat bentrok dengan SAA ini seakan melupakan 2.000 milisi Hezbollah telah tewas atau hilang saat mulai membantu SAA tiga tahun lalu.

Peristiwa ini mengisyaratkan persekutuan Suriah- Iran mulai goyang setidaknya di level bawah. Kondisi ini sangat diharapkan lawan-lawan mereka karena diyakini SAA tanpa bantuan Hezbollah akan lebih lemah bahkan nyaris kolap seperti dua tahun lalu saat  sebagian besar wilayahnya "disapu"  FSA dan ISIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun