Terserah kemana ia akan pergi dan melabuhkan kembali talentanya sebagai politkus yang ceplas-cpelos di partai lain yang mau menerimanya untuk membalas luka hati dan dendamnya, meski hal itu jelas tak baik dan tak tepat dilakukan oleh kader sebuah partai yang -katanya- menuntut anggotanya berakhlakul karimah dan menjalankan syariat serta mengedepankan adab santun sebagai warga negara, sebagai pejabat negara dan tentu saja sebagai hamba Allah SWT.
Berhentikah hantu Recall sampai di sini? Jangan harap. Berdasarkan sejumlah tipe atau ciri-ciri anggota dewan yang disebutkan di atas sang hantu Recall siap beraksi kembali. Kabarnya ia sedang membidik salah satu anggota dewan yang terlicin dan tergesit bagaikan belut dilumuri oli baru.
Bisa dibayangkan betapa licinnya sehingga melebihi licinnya belut diantara belut-belut yang ada di atas muka gedung rakyat yang sepantasnya masih dapat dihormati karena masih ada anggota Dewan yang berakhlak mulia, profesional dan berjiwa negarawan murni berperan dan berfungsi sebagai wakil rakyat sejati.
Sesungguhnya kondisi anggota dewan licin seperti itu tidak jadi kendala bagi si hantu Recall. Ia yakin dapat menuntaskan aksinya segera mungkin, mungkin dalam hitungan bulan dalam tahun ini.
Sikap konservatif hantu Recall terhadap bidikan spesialnya yang lain -setalah FH- menimbulkan pertanyaan. Mengapa terlalu lama beraksi. Selidik punya selidik ternyata hantu Recall sedang gemas-gemasnya pada calon mangsa spesialnya kali ini.
Gemas karena calon korbannya itu kadang lucu, kekanakan meski berusaha ditutupi dengan sikap dewasa dan intelektual. Gemas juga karena lumpur dan oli yang melumurinya terlalu pekat sehingga perlu waktu sejenak menanti lumuran lumpur atau oli tersebut mencair atau berkurang.
Sekadar membantu sang hantu Recall, jika rekan pembaca budiman berkenan memberi masukan, siapakah anggota dewan di DPR yang menggemaskan itu? Yang jelas bukan abanggeutanyo, hehehehehhee..
salam Kompasiana
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H