Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perang Dunia ke 3 diambang Pintu, Dunia Kembali ke Peradaban Kuno

21 Februari 2016   12:20 Diperbarui: 4 April 2017   18:24 7410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski banyak pihak tidak mengharapkan kedatangan Perang Dunia ke 3 (PD3) tampaknya PD 3 telah memperlihatkan wujudnya semakin nyata dan aromanya juga kini terasa menyengat. Dikaitkan dengan kondisi perang di Timur Tengah makin rumit dan dengan tanda-tanda lainnya sulit sekali menyebutkan atau menulis PD 3 mengancam ummat manusia di bumi kita pada 2016 ini.

Beberapa peristiwa dalam dua tahun terakhir memperlihatkan negara-negara pemilik senjata pemusnah massal seperti tak tahan lagi memainkan senjata yang telah lama mereka eleus-elus untuk memusnahkan bangsa  lain atau aliansi lain demi mencapai tujuan : Takluk,! dengan "seribu alasan" dibalik tujuan tersebut.

Tanda-tanda makin mendekatnyal PD 3 dapat kita lihat pada beberapa fenomena dalam dua bulan pertama 2016 :

  1. Performa raut wajah Barack Obama, Presiden AS bagaikan sedang memikirkan sebuah misi teramat berat dan penuh risiko bagi bangsa lain yakni mewujudkan the New World Order yang mana salah satu tujuannya adalah menaklukkan Rusia lalu menyatukannya ke dalam negara AS sebagaimana cita-cita besarprogram the Word Oder yang diarsitek (salah satunya) oleh Henry Kissinger, mantan menlu AS paling legendaris pada masa perang dinign. (Kissinger kini beruisa 92 tahun dan masih tampak sehat).
  2. Putin makin tak terkendali. Rusia semakin kalap, terbakar nafsu menyudahi perlawanan teroris anti pemerintah Suriah, membantu sekutu kesayangannya menjelang masa kritis
  3. Turki dan Arab Saudi dengan 1001 alasan menyiapkan 300 ribu pasukan dan ribuan peralatan tempur ke perbatasan Suriah untuk melakukan invasi (serangan darat) terhadap negara lain, Suriah
  4. Nilai US dolar melemah. Dua bulan terakhir memperlihatkan mata uang negara lain menguat sementara US dolar terus menyusut, setidaknya Rupiah pernah menguat pada posisi terbaiknya Rp13.000 per USD beberapa hari lalu.
  5. Keangkuhan Israel menjadi-jadi setelah menolak perundingan damai dengan Palestina. selain itu dibalik layar ikut mengkondisikan kegaduhan di Timur Tengah. Dalam krisis Suriah, Israel bersikap misterius tapi nyata.
  6. Rusia, China dan Korea Utara semakin meningkatkan kemampuan senjata perang bintang mereka melalui ujicoba sistematis yang dipaksakan (tergesa-gesa). Korut tak perduli ancaman Jepang dan Korsel dalam uji coba misil balistik terbaru, sukse melesakkan SLBM dari kapal selamnya pada 9/1/2016 lalu.

[caption caption="Henry Kissinger dan pandangannya terhadap program One World Government (The New World Order)"][/caption]

Mungkinkah tanda-tanda di atas menjadi rujukan bakal pecah PD3 pada 2016 ini? Sekali lagi, meski kita tidak pernah mengharapkan bencana dunia itu terjadi ada baiknya kita melihat bagaimana skenario secara umum PD3 berjalan dan apa akibatnya bagi peradaban ummat manusia.

Jika PD3 berjalan, ada tiga skenario perang antara proksi Rusia dan Proksi Nato, yaitu :

Skenario 1: RRC+Korea Utara+ Pakistan berhadapan aliansi NATO (beranggotakan hampir 100 negara). Perang yang bermula di laut kuning (RRC,Korut, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan) merembet ke Asia Selatan (Pakistan dan India). Lalu smereba menjadi perang dirgantara dua kubu  berupa saling melontarkan "tombak" raksasa atau misil berhulu ledak konvensional dan nuklir yang diprediksi dimenangkan oleh aliansi NATO. Ke tiga negara tersebut akan diduduki oleh NATO.

Skenario 2 : Aliansi AS melawan  aliansi Rusia dan China. Diawali serangan pembuka oleh Rusia yang terdeteksi oleh stasiun pencegat rudal balistik di sejumlah titik di kawasan pantai timur AS. Balasan ribuan serangan misil AS terdeteksi kembali oleh Rusia sehingga menambah jumlah serangan tombak maut mereka.

Serangan tersebut berkembang menjadi saling lontar tombak Nuklir dalam jumlah ribuan. Tombak balistik maut saling bertabrakan di lintasan laut Chukchi dan Selat Bering. Selain bertabrakan di atas Alaska beberapa tombak Rusia dan China berhasil menembus barikade anti rudal NATO sehingga membuat kehancuran di AS.

Melihat kondisi tersebut, Uni Eropa (UE) ikut campur membombardir RRC dan Rusia dari laut dan udara melepaskan misil berhulu ledak nuklir. Sementara Israel menyerang Iran dan negara Arab yang terlibat perang dengan konsentrasi di Suriah dan Turki. Prediksi : AS dan Eropa kalah tapi tidak diduduki oleh Rusia dan China dan aliansinya.

[caption caption="Gambar ilustrasi perang rudal. Tombak maut diangkasa. Sumber WW3 Atomic Scenario Simulation"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun