Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Turki Invasi Suriah Saat ISIS Mulai Terdesak, Mungkinkah?

7 Februari 2016   04:11 Diperbarui: 7 Februari 2016   23:22 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turki dan AS akan menyerang dari pangkalan militer di Diyarbakir dan Malatya. Sebanyak 60 pesawat tempur akan berpusat dari pangkalan militer tersebut dari pangkalan utama di Incirlik.

Selusin tanker udara KC-135 daro Incirlick akan terbang menyokong sejumlah pesawat tempur Turki (Nato) yang akan memperkuat zona aman dari munculnya pesawat Rusia, Suriah dan aliansinya.

Pasukan darat Turki, Arab Saudi dan Ukraina merangsek ke wilayah Suriah untuk menjaga wilayah sepanjang 46 km dari perbatasan Turki untuk membuat 17 titik zona aman, 11 titik pangkalan logistik dan 6 lokasi tempat pengungsi di dalam wilayah Suriah sedalam 46 km dari perbatasan Turki.

Pasukan IS akan didorong lebih ke dalam wilayah untuk berhadapan head to head dengan tentara Suriah dan aliansinya. Sementara itu Syrian Turkmen Brigade atau disebut "The Grey Wolves" siap menerkam tentara Suriah dan aliansinya di pegunungan Latakia demi mempertahankan "pengasingan" suku Turkmen (asal  Turki) tetap berada dalam ruang bagian utara pegunungan Suriah, tidak akan berada di dalam wilayah Turki.

Ruang udara pesawat tempur Rusia semakin sempit sehingga nyaris lumpuh jika zona aman  sepanjang 46 kilometer milik Suriah tersebut dapat diduduki Turki.

Menduduki zona aman sepanjang 46 kilometer ke dalam wilayah Suriah adalah alternatif pertama. Jika memungkinkan invasi akan lebih menusuk ke jantung wilayah Suriah terutama memperkuat ibu kota di Provinsi Raqqa dan merebut kembali Aleppo dikembalikan ke kubu pemberontak. Bahkan jika kekuatan militer rezim Assad ternyata melemah Turki dan aliansinya akan masuk ke ibukota Damaskus sebagai tanda perlawanan rezim Assad telah berakhir.

Mungkinkah rencana invasi Turki ke Suriah akan terjadi disaat perkembangan sangat signifikan sedang diraih militer Suriah? Kemenangan demi kemenangan yang semkain pesat, salah satunya adalah kepungan terhadap Aleppo telah membuahkan hasil jatuhnya kota tersebut ke tangan pemerintah, menyebabkan 70 ribu penghuni kota tersebut kini berdesakan menuju ke perbatasan Turki. Sementara itu sejumlah kota di Provinsi Latakia mulai berhasil ditundukkan satu persatu sehingga pangkalan militer Rusia di Latakia pun semakin aman.

Perkembangan yang diraih rezim Assad inikah yang membuat Turki, Arab Saudi atau aliansi pendukungnya tak rela melihat rezim Suriah mengalami perkembangan pesat dalam perang 5 tahun melawan pemberontak di negeri mereka sendiri? Ataukah karena Turki memang telah menyiapkan rencana invasi tersebut jauh-jauh hari sebagaimana disebutkan pada sejumlah fakta di atas.

Rusia telah memperingatkan Turki dan Arab Saudi agar tidak menginvasi Suriah karena hanya akan membuat perang semakin luas dan membesar. Terhadap tudingan Rusia tersebut, Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 4 Pebruari 2016 lalu mengatakan tudingan Rusia itu sangat menggelikan, yang terlihat justru Rusia telah terlibat di dalam wilayah Suriah.

“I find this Russian statement laughable... rather it is Russia that is currently engaged in an invasion of Syria,” sebut Erdogan dingin tanpa ekspresi.

Entah benar atau sedang memainkan trik kartu geopolitiknya pernyataan Erdogan di atas tentu sangat bijaksana karena mengurangi ketegangan dunia yang khawatir dilanda perang dunia ke tiga meskipun laporan citra satelit Rusia berkata sebaliknya. Gambar yang dirilis di atas  oleh Rusia memperlihatkan adanya pergerakan dan persiapan pasukan Turki sangat signifikan seperti gambar di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun