[caption caption="Putin dan Natanyahu di Mokswa. Ilustrasi jangkauan S-400 hingga ke Tel Aviv, Israel. Dok abanggeutanyo"][/caption]
Ancaman nyata yang telah terjadi terhadap militer Rusia di Suriah berdampak terhadap peningkatan peralatan tempur Rusia yang lebih canggih kini mulai berdatangan ke Suriah, antara lain Tank generasi terbaru T-90 dan misil anti pesawat tempur S-400 Triumph yang sanggp menjangkau sebagian wilayah Turki, seluruh Siprus, Yunani, Jordania,Lebanon, Irak dan hingga Tel Aviv, Israel.
Misil jarak menengah tersebut telah ditempatkan di pangkalan militer
di Latakia, Suriah beberapa hari lalu diangkut secara simultan oleh pesawat rakasa Antonov.Varian tercanggih jarak menengah misil S 400 yakni tipe 40N6 radarnya mampu mendeteksi 36 target sekaligus pada jarak 400 km dengan jangkauan ketinggian 90 ribu kaki atau 30 kilometer atau 3 kali rata-rata ketinggian maksimal pesawat terbang komersial, menyandang kecepatan hingga 9 kali kecepatan suara (9 mach).
S-400 adalah spesialis misil anti serangan udara atau anti serangan pesawat udara musuh, rudal penjelajah dan misil antar benua. Misil ini disebut juga dengan S300 PMU-3. NATO memberi lebel SA-21 Growler. Misil pertahanan darat ke udara (SAM atau ABM) ini terdiri dari beberapa varian yang membedakan kemampuan dasarnya, yaitu :
- Jangkauan jarak jauh 600 km (tipe 91N6E) dengan kecepatan 17 mach mampu mencegat misil balistik antar benua. Radar jenis yang satu ini mampu mendeteksi 300 target sekaligus. Kecepatannya mencapai 17000 km per jam. Kecepatannya paling tinggi diantara seluruh varian S-400 yang ada. Sumber : in.rbth/11-3-2015
- Jangkauan menengah 400 km (tipe 40N6) dengan kecepatan 9 mach
- Jangkauan sedang 250 km (tipe 48N6M) dengan kecepatan 6,2 mach
- Jangkauan rendah, 120 km (tipe 9M96E dan 9M96E2) dengan kecepatan 2,9 mach
[caption caption="Sumber ; © Dmitriy Vinogradov / Sputnik"]
Melihat hadirnya misil "siluman" tersebut gentarkah AS, Turki bahkan Israel? Jangan berharap hal itu terjadi. Memang benar pada 29 Nopember 2015 (Minggu) AS dan Turki tidak melakukan serangan udara terhadap target yang mereka susun tapi tentu bukan karena itu AS dan Turki menghentikan penerbangan pesawat tempur mereka melainkan kemungkinan sedang menganalisa atau membuat perencanaan lain untuk mengantisipasi atau menyiasati cara aman konfrontasi dengan Rusia.
Sekutu kemungkinan juga tidak akan kuatir dengan hadirnya S-400 Rusia tersebut karena mempunyai "peredamnya" berupa roket berpandu laser yang siap ditembakkan dari F-35 A bahkan F-35C JFS. Negara sekutu NATO juga dilindungi oleh perisai rudal anti rudal Patriot seri mutakhir yang siap mencegat aneka ancaman potensial mendadak terhadap anggotanya.
Selain itu AS atau Israel juga memiliki misil permukaan ke udara sebanding dengan S-400 yaitu SM3 meskipun hanya berkecepatan 3,5 mach dengan jangkauan ketinggian setara S-400 yakni 11000 (33000 kaki). Israel dan AS telah meningkatkan kemampuan SM3 (menjadi SM6) sehingga secara teoritis mampu mencegat hadirnya S-400 sebelum mendarat di Tel Aviv misalnya.
Meski demikian hal itu bukanlah sebuah jaminan wilayah Israel akan aman karena nyatanya memperlihatkan bukti, roket mini Katyusha milik Hamas kerap menembus wilayah Israel hingga mendarat beberapa kali ke wilayah Israel tanpa berhasil dihadang Patriot atau dijatuhkan oleh anti roket sekelas dengannya.
Mungkin Israel tak perlu menggunakan senjata kelas berat untuk memukul Katyusha sehingga tak perlu mengorbankan Patriot. Akan tetapi sejumlah rudal seberat 5,9 ton Scuds B Irak juga pernah diembakkan ke Israel dan Saudi Arabia. Beberapa diantaranya mampu mendarat di wilayah KSA dan Israel tanpa mampu dicegah atau dicegat sang Patriot saat terjadi Perang Teluk pada 1991 lalu.