Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Turki Bikin Dunia Tahan Napas Sesaat

25 November 2015   12:24 Diperbarui: 25 November 2015   22:42 3547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vladimir Putin, Persiden Rusia tentu menanggapi peristiwa itu dengan nada sangat marah dan emosional. Peristiwa tersebut sangat seirus melukai hubungan dan mengingatkan Turki agar siap menghadapi konsekwensinya.

Jarak posisi pesawat pada saat peristiwa ada yang menyebutkan 1 km ada juga yang menyebutkan 4 kilometer dari perbatasan zona penyangga Turki.

Marahnya Rusia bukan tidak beralasan sampai mengibaratkan Turki sebagai pengkhianat dalam kampanye anti ISIS. Selain itu menurut beberapa media menyampaikan bukti bahwa posisi pesawat Rusia pada saat itu tidak berada dalam wilayah Turki. Salah satunya seperti disampaikan oleh The Jerusalem Post menyatakan posisi pesawat tersebut pada jarak 1 km dari zona penyangga.

Mengenai posisi pesawat Rusia yang disebut melanggar wilayah Turki Putin menyatakan berjarak 4 kilometer. "Kami menerima bacokan dari belakang saat sedang menumpas terorisme dan Pesawat itu terbang sekitar 4 kilometer dari perbatasan dan pilot pesawat tidak mengancam Turki, katanya." (Sumber: en.people.25/11/2015.)

Menanggapi sinyal Rusia tersebut, Turki meminta kepada 27 negara yang tergabung dalam NATO bertemu di Brusel secepatnya untuk menyikapi peristiwa penembakan tersebut sekaligus menyatukan sikap yang seperti apa nantinya akan diterapkan Nato dalam menyikapi potensi sikap Rusia terhadap Turki setelah peristiwa tersebut.

Peristiwa hancurnya sebuah pesawat tempur Rusia dalam konflik Suriah tentu tidak sebanding dengan harga sebuah dunia jika harus hancur akibat dilanda perang dunia (PD) ke tiga. Akan tetapi keberanian Turki menyulut eskalasi di kawasan Suriah menjadi lebih panas telah membuat dunia terpana, rasanya menahan napasnya seketika seolah tak percaya ulah manusia ingin menghancurkannya.

Banyak analisa yang menyebutkan betapa dunia terperangah oleh aksi bela diri atau bela negara yang diterapkan Turki tersebut. sehinggga beberapa analisa menyebutkan kondisi ini berpotensi ke arah terjadinya PD-3 makin terbuka lebar.

Dalam sebuah tulisannya terkini dailymail. menuliskan peranan Turki sebagai anggota NATO yang sedang berjuang menjadi bagian dari Uni Eropa (UE) terikat dengan kesepakatan perjanjian pertahanan bersama yakni akan membela setiap negara anggotanya yang terlibat pertempuran dengan negara lain terutama dalam mempertahankan diri. Sementara di sisi lain Rusia yang merasa dikhianati bahkan ditampar wajahnya berpotensi tidak akan tinggal dengan diam dengan aksi tersebut sehingga mengancam pertikaian di kawasan tersebut akan menyeret dua kekuatan dunia saling berhadapan.

Ancaman paling minimal Rusia terhadap Turki saat ini adalah penghentian pasokan gas ke Ankara. Sebagaimana diketahui pasokan gas Rusia ke Turki mencakup 20% dari total kebutuhan gas Turki setiap tahunnya. Sementara itu wisatawan Rusia yang berkunjung merupakan uruatan ke dua terbanyak setelah dari Timur Tengah.

Akankah ada balasan dari Rusia terhadap Turki, belum ada yang tahu dan kita berharap tidak akan terjadi, sebab jika itu terjadi hal itu sama artinya menyiapkan kue PD-3 yang  sedang dimasak dan sebentar lagi akan dinikmati oleh negara yang terlibat di dalamnya, bukan?

Kita hanya bisa berharap operasi penumpasan terorisme ini dilaksanakan penuh tanggung jawab, terbuka, konsekwen dan terkoordinasi agar tidak semakin tenggelam di dalamnya atau bahkan menimbulkan pertumpahan darah sesama penumpas terorisme itu sendiri. Ironisnya rakyat yang tidak terlibat apa-apa di dalamnya justru yang merasakan sengsara akibat beberapa Gajah yang bertikai jutaan Semut yang porak-poranda.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun