Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusia Siap Tempur di Suriah, Pamer Kekuatan Demi Perdamaian?

25 September 2015   11:10 Diperbarui: 25 September 2015   11:51 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agen berita berbasis di Iran FNA (Far News Agency) pada 24 September 2014 pukul 18.33 melaporkan 120 pemberontak yang mereka sebut "Takfiri Teroris" tewas dalam serangan terbaru pemerintah Suriah terhadap basis pemeberontak di bagian timur Aleppo dekat bandara Kowaires.

Militer suriah (SAA) juga menguasai kembali beberapa area di timur Aleppo dan menekan pemberontak jauh ke luar dari posisi kepungan pemberontak di sekitar bandara Kowaires sejak dua tahun terakhir. 

Pada hari yang sama militer Suriah juga berhasil menembak jatuh sebuah drone yang dimiliki oleh pemberontak pada hari Kamis (24/9) pagi waktu setempat.

Informasi senada juga dikutip oleh Panorma Am salah satu portal berita berbasis di Armenia,  seraya menambahkan 4 peralatan tempur ISIS dan Jabhat al-Nusra dihancurkan dalam pertempuran hebat di provinsi Aleppo bagian timur dan provinsi Quneitra bagian selatan hari ini tepatnya di sekitar Tal al-N’am, al-Radwaniyeh, Tal Riman, Huweijineh, Tal Faouri, Tal istabl, al-Jabboul and Jib al-Safa.

Kehadiran pasukan Rusia dan suplai tambahan persenjataan modern secara terbuka terhadap rezim Suriah tampaknya mirip sebuah invasi Rusia. Kondisi tersebut sangat dikuatirkan kelompok negara pendukung pemberontak  karena dipastikan akan terjadi perkembangan positif bagi bagi rezim Suriah.

Sebagaimana dipublkasikan oleh media barat nytimes pada 21/9/2015 lalu, berdasarkan informasi pejabat AS dari satelit udara melaporkan sejumlah peralatan tempur Rusia telah tiba pada awal September 2015 di pelabuhan Tarsus Suriah, terdiri dari :

  • Pengiriman 500 pasukan khusus untuk penempatan di Provinsi Latakia dan pengamanan pelabuhan Tarsus.
  • Selusin SU-24 Fencer jet pengebom taktis
  • Selusin SU-25 Frogfoot jet pendukung serangan infanteri
  • 4 unit SU-30 Jet penyerang
  • 4 unit SU-27 Flanker
  • Selusin Tank tempur T-90
  • Helikopter serbu Mi-24 HindHelikopter trnasprort Mi 17 Hip
  • Penambahan baterai SA-22 rudal permukaan ke udara
  • Penggunaan pesawat tak berakwak drone Rusia

Melihat pada aktifitas dan jenis bantuan di atas Rusia seperti melaksanakan invasi ke Suriah. Rusia (dahulu masih Uni Soviet) sekitar 26 tahun lalu menginvasi Afganistan. Uni Soviet mengirim sejumlah kecil peralatan pendukung  tempur ke perbatasan Afganistan pada 1989 lalu sebelum invasi besar-besaran dilakukan. Uni Soviet akhirnya menanggung malu dan kalah melawan Mujahidin dukungan AS dan sekutu saat itu.

Meski kini bukan untuk menginvasi Suriah tapi sangat menarik mencermati mengapa Rusia seperti mencuri start lebih dahulu sebelum terlambat ketika barat atau Nato memberlakukan zona larangan terbang dan blokade laut untuk pelabuhan Tarsus, berpotensi mempersempit leluasa Rusia nantinya.

Saat ini memang ada zona aman dari pesawat terbang Suriah yang diberlakukan Turki di rung udara Suriah (antara Afrin dan Kobane) yang berbatasan dengan Turki. Turki membuat penyangga tersebut pada Agustus lalu akan tetapi belum mencapai kesepekatan dengan AS sehingga zona aman (larangan terbang) itu tidak berlaku efektif sampai kini. Kelihatannya zona aman yang diumumkan Turki tersebut lebih bermuatan untuk kepentingan Turki (melindungi pemberontak yang lari dari Suriah atau masuk ke Suriah) dari kejaran pesawat tempur Suriah ketimbang kekuatiran ancaman tentara Suriah menganggu Turki.

Mengapa Rusia siap tempur untuk Suriah?

Rusia berpihak untuk Suriah sebenarnya sejak awal perang saudara terjadi sejak awal meletusnya perang saudara meletus 15 Maret 2011. Akan tetapi keberadaan Rusia sudah dikenal akrab dengan Suriah telah lama berlangsung sejak lama saat masih berbentuk Uni Soviet. Beberapa informasi menyebutkan hubungan baik itu bahkan sebelum Suriah Merdeka dan diakui di PBB pada 17 April 1946.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun