Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kapankah Seseorang Merasakan Cinta Pertamanya..?

21 Februari 2011   15:31 Diperbarui: 19 April 2016   10:32 8559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12982998041986142846

Tipekal lelaki seperti ini banyak terdapat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Kalau di Indonesia  Don Juan itu dijuluki untuk lelaki yang mata keranjang, atau disebut juga dengan Buaya Darat, si Hidung Belang atau Musang berbulu Domba. Pertanyaannya, kapankah Don Juan itu merasakan cinta pertamanya? Atau para Don Juan itu tidak pernah merasakan cinta pertama?

Di tempat lainnya, para selebritis bukan saja merasakan indahnya gonta-gonti pacar, tapi juga ada yang gonta-ganti istri (juga gonta ada yang gonta-ganti suami) juga sering menggunakan rasa kekagumannya pada pasangannya dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah merasakan jatuh cinta dan sayang pada pasangannya seperti ini (dengan pasangannya yang paling mutakhir). Pertanyaannya, apakah para valountir cinta ini tidak pernah merasakannya kapan terjadinya Cinta Pertama?

Selain itu ada juga kejadian seseorang yang kini telah menikah, tapi sering teringat pada masa lalunya ketika di bangku SMP dan SMA atau saat kuliah. Ketika ia mendengar pasangannya akan menikah (padahal dia sudah duluan menikah) ada rasa cemburu di hatinya, apakah ini pertanda cinta pertamanya terhadap temannya yang akan menikah tersebut?

Kalau begitu kapankah seseorang merasakan Cinta Pertama? Untuk itu mari kita kenal dulu dengan istilah Cinta.Untuk itu mari kita kaji jawaban arti Cinta yang kita ambil dari Yahoo Answer. Jawaban yang  dikutip dari seorang yang memiliki nama Dedy Sulistyanto, pada pertengahan Desember 2010 lalu, sebagai berikut :

Cinta muncul dari otak yang terstimulus mata, telinga dan semua indra yang ada pada tubuh kita. Namun secara puitis, cinta muncul dari hati.. Cinta tidak bisa dipertanyakan, mengapa atau bagaimana? Saat kita jatuh cinta, semua muncul begitu saja. Jadi jika ada seseorang bertanya,apa yang membuatmu jatuh cinta padanya? maka kita akan kesulitan menjawabnya bukan? apa karena matanya? hidungnya? atau tingkahnya? semua dalam satu paket yang kita namakan CINTA.

Kalau demikian artinya cinta, kapankah seseorang merasakan Cinta Pertama yang  artinya tanyata jauh sekali bedanya dengan arti Jatuh Cinta Pertama? Apakah karena pertama sekali jatuh cinta lantas memori itu tertinggal dalam ingatan dan benak kita sepanjang hayat dan akhirnya kita menyimpulkan itulah Cinta Pertama?   ... Kalau itu yang menjadi jawabannya mengapa setelah itu orang dapat lebih setia dan lebih romantis kepada pasangannya?

Jadi sebetulnya Cinta Pertama itu tidak ada. Yang ada adalah Jatuh Cinta Pertama atau pertama kali bercinta. Cinta itu bisa berulang-ulang dan datangnya silih berganti. Cinta itu juga seperti tanaman. Jika dipupuk dan dipelihara ia akan bersemi.  Kebalikannya jika dibiarkan begitu saja dia akan layu, lapuk dan lekang seiring dengan perjalanan waktu. Dan ironisnya ketika ia menemukan pupuk dan semaian dari orang lain, di sanalah muncul kembali cintanya dan juga mungkin ia menganggap cinta pertamanya..

Jika Anda berpendapat Cinta Pertama adalah ketika Anda merasa pertama sekali jatuh cinta atau pertama sekali pacaran (kalau ada pacaran) buktinya Anda sekarang tidak terpikirkan sedikit pun pada "mantan" pertama Anda dahulu, bukan? Anda loyal dan fokus pada pasangan Anda saat ini, bukan?

Cerita  cinta dan pembahasan tentang Cinta  Pertama tidak ada habis-habisnya, makanya ada istilah "First Love Never Dies," karena memang tidak ada habis-habisnya. Daripada lelah memikirkannya lebih baik kita pelihara saja apa yang ada saat ini. Kita syukuri nikmat yang ada pada cinta yang sudah ada,  dengan cinta yang tulus dan ikhlas.

 

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun