Menjelang pensiun dari perusahaan tempat saya bekerja (15 Maret 2014) saya merencanakan lebih awal untuk mencari mobil pribadi untuk keperluan keluarga. Tepatnya pada awal Januari 2014 saya dan keluarga memutuskan membeli secara kredit jenis mobil ringan-ringan saja yang dapat mengakomodasi kebutuhan keluarga secara praktis saja dan sesuai dengan ruang garasi dan lokasi jalan tempat kami berteduh setelah pensiun.
Atas bantuan perusahaan tempat saya bekerja dalam berbagai bentuk uang jasa dan penghargaan serta menyesuaikan dengan kemampuan finansial yang ada memutuskan mengambil Honda Jazz matic (A/T) keluaran Desember tahun 2009 akhir. Saat itu pasarannya masih sekitar Rp 190 juta di kota tempat saya berteduh sekarang, di Banda Aceh.
Saya mengunjungi beberapa tempat penjualan mobil bekas di kota ini. Ternyata kondisi mobil yang saya harapkan TIDAK sesuai dengan harapan, hingga akhirnya saya menemukan salah satu showroom mobil bekas yang lebih baik dan saya menyampaikan rencana tersebut sesuai dengan persoalan dan kemampuan serta syarat tertentu.
Berdasarkan kemampuan ekonomis dan kebutuhan terhadap aneka kebutuhan pokok lainnya dalam mengisi masa pensiun saya meminta Honda Jazz AT/2009. Kemampuan ekonomi saya hanya mampu mengalokasikan DP sebesar 84 juta. Pertanyaannya adalah, apakah pihak Showroom mampu menyediakan kendaraan yang saya maksud seperti itu?
Jawabannya, pihak showroom dapat mengurus sisa kredit dengan bunga rendah, cicilan hanya Rp 2.506.000 per bulan selama 48 bulan. Apabila berkas telah lengkap maka agen kredit dari salah satu lembaga pemberi kredit (Pembiayaan) dari salah satu Bank Swasta akan mengurusnya sampai tuntas Dijamin prosesnya hanya 3 hari saja.
Setelah meminta kepastian tentang jaminan kecepatan proses kredit tersebut saya menyetujui tawaran dari pihak showroom. Singkat cerita, pihak showroom mulai beraksi. Oleh karena di showroom juga tidak punya stok dan kondisi mobil yang lumayan maka dalam hitungan satu jam informasi menyebar ke sana-sini dalam jaringannya.
Saya pun diajak berkunjung ke rumah salah satu dosen PTN di kota ini. Sampai di sana saya diperkenalkan pada pemiliknya dan beberapa saat kemudian saya dibawa ke dalam garasinya yang dijejali 3 mobil, salah satunya Honda Jazz RS 2009 tersebut.
Setelah melihat beberapa titik tertentu yang paling krusial antara lain, suara mesin, panjang perjalanan speedometer, seal karet tempat letak pintu dan kaca, keaslian seluruh kaca, letak rangka mesin bagian atas dan sudut kiri kanan bodi dan catnya. Kesimpulannya, saya tertarik dengan mobil tersebut.
Kondisi mobil bercat hitam mulus, belum pernah tabrakan serius. Kaca-kaca masih orisinil semua. Daun pintu tidak baling. Ban radial velg 195/50/16, 605 mm yang masih baru (ban masih berbulu dan masih bergaris warna di tengah). Audionya sudah pakai power standard. Jok seluruhnya sudah berlapis kulit hitam bermotif merah disesuaikan dengan warna dinding pintu bagian dalam seluruhnya. Panel power window dan miror masih berfungsi semua. Kamera belakang terhubung ke layar audio sudah terhubung.
Saya diperkenankan melakukan test drive ditemani agen dari showroom tadi. Beberapa titik terpenting dalam test drive mendapat nilai positif kecuali satu saja tentang balancing rodanya yang memerlukan sedikit perbaikan.
Setelah itu saya langsung negosiasi harga. Setelah tawar-menawar disepakati harganya Rp 180 juta. Sesuai rencana yang disiapkan oleh pihak showroom saya dipertemukan dengan agen dari lembaga pembiayaan yang sengaja datang menemui saya.