Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Survei Abal-abal atau Bukan, Jokowi Bisa Unggul 56%?

7 Juli 2014   07:06 Diperbarui: 5 Januari 2021   15:26 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berapa pentingkah posisi dan keberadaan lembaga survei dan lembaga pengawas pemilu di tanah air? Ada yang mengatakan posisi dan keberadaan lembaga tersebut penting dan berpengaruh, tapi tak sedikit yang meragukan kualitas lembaga tersebut. Banyak kalangan menilai lembaga-lembaga survei kita tidak penting, tidak memberi pengaruh apapun. Tak sedikit yang menyindir "hari gini masih percaya lembaga survei..??"

Penting tidak penting, berpengaruh maupun tidak, nyatanya lembaga-lembaga tersebut tumbuh dengan subur dan seperti berjamur saat ini terutama menjelang Pileg dan Pilpres 2014. Jumlahnya (yang resmi) mencapai 75 lembaga.

KPU telah mengumumkan dan menetapkan ada 56 Lembaga Survei Pemilu resmi yang mempunyai izin berkiprah pada Pemilu 2014. Di samping itu masih ada 19 Lembaga Pemantau Pemilu yang juga dinyatakan resmi melaksanakan aktifitasnya. Di luar daftar tersebut, dinyatakan ilegal atau tidak resmi.

Dari 56 Lembaga Survei yang ada kita sering disuguhi angka dan fakta aneka dimensi pasangan capres-cawapres yang telah menutup sesi kampanye pada Sabtu  (5/7/2014). Dari jumlah tersebut lembaga survei yang paling sering merefresh dan membulikasikan data  (informasinya) kepada publik adalah :

  1. Populis Centre ( Joko -JK 47,5%, Prabowo Hatta 36,9%)
  2. Soegeng Sarjadi School of Government (Joko - JK 42,6% . Prabowo Hatta 28,3%)
  3. Alvara Research. (Joko-JK 38,8%. Prabowo Hatta 29%)
  4. Pusat Data Bersatu PDB (Joko JK 29,9%. Prabowo Hatta 31.8%).
  5. Lingkaran Survei Indonesia. (Joko-JK 35,4%. Prabowo Hatta 22,7%)
  6. POL-Tracking ( Joko JK 48,5%. Prabowo-Hatta : 41.1%).
  7. Indo Barometer ( Joko - JK 49,9%. Prabowo-Hatta : 36,5 %).
  8. LSN (Joko JK 38,8. Prabowo Hatta 46,3%)
  9. Cyrus Network (Joko-JK 53,6%. Prabowo-Hatta :41.1%
  10. Hasil survei Badan Litbang Kompas yang dipublikasikan hari ini Sabtu (21/6/2014) mencatat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki tingkat keterpilihan sebesar 42,3 persen. Sementara duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat elektabilitas sebesar 35,3 persen.
  11. Institute Survey Indonesia. Elektabilitas Joko-JK 45,75%. Prabowo-Hatta 54,25 %.
  12. PT Roy Morgan Research (pada bulan Januari 2014. Elektabilitas Joko - JK 39%. Prabowo Subianto (16%)
  13. Lembaga Survei Jakarta. Elektabilitas Joko-JK 42,3%.  Prabowo-Hatta 41,3%.
  14. Puskaptis (Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis. Elektabilitas Jokowi 42,79% dan Prabowo 44,69%.
  15. Media Survei Nasional.  Jokowi-JK menempel tipis dengan dukungan sebesar 44,3%. Prabowo Hatta mendapatkan dukungan sebesar 46,2% suara.
  16. Lembaga Survei Nasional. Elektabilitas Joko- JK 39,9. Prabowo Hatta 46,6%.
  17. Lembaga Polling Indonesia (LPI) Research Centre (IRC). Elektabilitas capres Prabowo mengantongi 47,5%. Joko-JK 43%.
  18. PolcoMM Institute. Elektabilitas Joko-JK 45,3%. Prabowo-Hatta memperoleh elektabilitas sebesar 46,8%.
  19. Vox Populi. Elektabilitas Joko-JK 37,7%. Prabowo-Hatta memperoleh suara 52,8%.
  20. ISI (Institut Survei Indonesia) Elektabilitas Joko-JK 45,75%.  Prabowo-Hatta melonjak hingga 54,25%
  21. Penelitian Lembaga Penelitian Suara Indonesia (LPSI) menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa lebih demokratis ketimbang Joko Widodo-Jusuf Kalla.
  22. Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI). Jokowi-JK unggul dengan elektabilitas 43% dari Prabowo-Hatta yang memiliki tingkat keterpilihan 34%.
  23. Media Survei Nasional (Median). elektabilitas Jokowi-JK terus menurun. Pada April lalu angkanya masih sebesar 50,7 persen, kemudian menurun lagi menjadi 49,5 persen di awal Mei 2014.
  24. IFES dan LSI. Menunjukkan 43% memilih Jokowi dan 39% memilih Prabowo Subianto.
  25. Institut Survei Indonesia (ISI).   Prediksi Juli 2014: Prabowo-Hatta: 54,25%. Jokowi-JK: 45,75%.

Lembaga-lembaga survei di atas "terpilih" pada tulisan ini karena melansir analisa dan data pada 2014 (Januari - 5 Juli 2014) sehingga beberapa lembaga survei lainnya yang melansir data dan informasi pada 2013 bahkan jauh sebelumnya penulis anggap KURANG obyektif memberikan informasinya sehingga pada tulisan ini TIDAK dicantumkan hasil survei mereka.

Dari data di atas analisa utama yang dapat dipetik adalah :

Dari 25 Lembaga survei, sebanyak 11 lembaga (44%) memberi nilai positif untuk prediksi kemenangan Prabowo - Hatta. Selebihnya 14 lembaga surrvei (56%) memberi penilaian positif atas peluang Joko - JK.

Analisa di atas belum tentu menjadi sebuah jaminan kemenangan mutlak Joko - JK atas Prabowo. Meski diragukan keampuhannya namun berdasarkan pengalaman selama ini dalam beberapa pemilu memberi fakta bahwa analisa lembaga survei yang mendominasi kubu pilkada atau pileg serta pilpres sebelumnya memberi signal bahwa peristiwanya akan terjadi seperti itu.

Salah satu lembaga survei memberi garansi bahwa upaya yang mereka tempuh dapat dipertanggung jawabkan karena lembaga mereka mempunyai satu faktor penting yaitu fungsi manajemen control data, bukan lembaga yang dibayar atau order khusus oleh kelompok tertentu.

Meski demikian, tetap saja timbul kecurigaan atau tudingan bahwa sejumlah lembaga survei memang dibentuk dan bertugas membangun citra dan opini. Maka tak salah menimbulkan kecurigaan.

Salah satu pengamat politik kita, Didik J Rachbini menyatakan hanya ada dua lembagasurvei yang dapat dipercaya, yaitu LP3ES dan Balitbang Kompas.  "Yang lainnya kemungkinan dagang," katanya beberapa waktu lalu seperti dilansir di beberapa media massa.

Entahlah apakah sejumlah lembaga tersebut merupakan sponsor kandidat tertentu apa tidak. Yang jelas dari beberapa kali pemilu prediksi lembaga survei tersebut yang lebih banyak mengarah pada salah satu calon kenyataannya terbukti kebenarannya.

Dua puluh lima lembaga survei yang terpilih di atas tentu belum mewakili keseluruhan lembaga survei yang ada, akan tetapi sebagian besar diantara lembaga yang disebut di atas tergolong aktif menyampaikan berbagai analisanya dari beberapa sudut pandang penilaian.

Jika benar demikian, ada kemungkinan Joko-JK akan memenangkan pilpres 2014 sampai 56%%. Jika tidak benar untuk ke depan kita terpaksa TIDAK bergantung lagi pada aneka lembaga survei tersebut kecuali hanya sekadar analisis saja sebagaimana yang disebutkan pada tulisan ini.

Siapapun pemenangnya yang penting Indonesia harus ada perubahan signifikan kualitas pada jenjang Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif terutama adalah birokrasi disemua lini harus  lebih bersih, tertib dan teratur.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun