Edisi 3 Nopember 2013 kembali menuai protes seluruh dunia ketika menerbitkan kartun yang dinilai merendahkan Nabi Muhammad SAW.
Kontroversial yang disemai majalah tersebut mengakibatkan kantor Charlie Hebdo diserang oleh dua teroris yang menewaskan 12 orang termasuk Charb dan 4 teman editor di dalamnya.
Penyerang keluar dari kantor tersebut dengan sangat cepat sambil menembak tewas 2 polisi bersepeda motor yang melintas di depan mereka lalu masuk ke dalam kendaraannya sambil berteriak keras, "Katakan pada media massa, kami dari Al-qaeda Yaman.." (Al-Qaeda Arabian Peninsula, atau dikenal dengan Al-Qaeda AP -red).
Sampai saat ini pihak keamanan Perancis bekerjasama dengan Intepol Perancis di Paris bertekad mengejar dan menemukan pelaku teror tersebut. Polisi menyatakan ada 3 orang bersenjata di lokasi saat peristiwa tersebut. (sumber http://www.interpol.int/en/News-and-media/News).
Tampaknya kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dalam karya seni di Perancis kini kebablasan. Selain mendapat kecaman juga mendapat ancaman serius. Kebebasan dalam konstelasi jurnalisme yang diusung Perancis tampaknya mulai menuai masalah dengan terjadinya serangan teroris. Paling tidak memberi signal tentang perlu juga menjaga kebebasan orang lain dalam berbagai hal.
Salam Kompasiana
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H