Mohon tunggu...
Abang Becak
Abang Becak Mohon Tunggu... -

pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penasaran

29 September 2010   18:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:51 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa ya, kita (orang-orang tertentu) tidak mau berlaku jujur dengan nuraninya sendiri. Apakah harga suatu kejujuran itu sudah sangat terlalu mahal, sehingga untuk menghasilkan suatu pengakuan yang benar-benar didasarkan dari hati nurani sangat susah didapatkan di negara kita ini. Ataukah nilai-nilai dan batas-batas kejujuran seseorang itu dapat di matematiskan ?

Sebagai contoh : apakah para polisi, hakim, jaksa, panitera, penasehat hukum, saksi dan bahkan terdakwa sendiri mau berkata jujur dengan masalah yang dihadapinya ? Kenapa hal ini sangat perlu dipertanyakan ? Karena, aku sering melihat di layar kaca, membaca di surat kabar, mendengar di radio tentang berbagai kasus-kasus penting yang terjadi di negara kita ini, semua kasusnya ( yang menyangkut orang-orang penting lho ) seperti 'mengambang' alias tidak pasti. Dan sepertinya, mereka-mereka (seperti yang sudah disebutkan diatas) sudah tidak perduli lagi dengan aspirasi dari masyarakat banyak, sehingga semua keputusan yang diambil selalu menyisakan pertanyaan dikemudian hari.

Ah...aku jadi bingung sendiri nih, memikirkan semua ini. Adakah para 'kompasioner' dapat memberikan jawaban yang pasti tentang semua 'fenomena' ini ? Aku tunggu lho jawabannya.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun