Mohon tunggu...
M Nasir Ali
M Nasir Ali Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ayah empat anak, menulis kondisi sekitar untuk dijadikan ibrah bagi hakikat kehidupan. Salam hangat

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tafakur di Akhir Tahun

31 Desember 2015   16:30 Diperbarui: 31 Desember 2015   16:30 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rekan saya di Kompasiana, Muhammad Fikrillah, mengingatkan, jangan berlebihan memaknai pergantian tahun. Sebab, katanya, guliran waktu yang terus merambat mengiringi bilangan umur manusia juga terus bertambah. Meski sejatinya menyusut dari sisi kesempatan hidup. Artinya, jatah bernafas kita sesungguhnya berkurang.

Selama 2015, pasti ada pencapaian yang diraih, tetapi  ada pula ganjalan yang menyapa. Ibarat roda berputar, putaran itulah yang menjaga keseimbangannya. Ya, itulah dimensi kehidupan, ibarat air yang terus mengalir. Kadangkala kesuksesan tergapai,  rintangan dan tantangan pun menghadang langkah.

Kadangkala pula rintangan  gagal kita hadapi dan memantik  kepedihan yang memorak-porandakan impian dan sketsa yang telah disusun. Terkadang pula kita dihadapkan pada keberhasilan sehingga impian dan angan kita melambung tinggi. Sekali lagi, itulah kehidupan.     Ketika terjungkal dan terpental dalam perjalanan kehidupan, mari kita memaknainya secara positif.  Mungkin itulah cara Allah membuat semua otot kekuatan semakin kuat dan mesti bertafakur.

Waktu terus bergulir, kita segera memasuki guliran akhir tahun 2015 dalam belasan jam mendatang. Fajar baru tahun 2016 segera terbit. Pergantian alamiah yang tidak bisa dihentikan. Seperti biasa, beragam cara diekspresikan ketika pergantian waktu itu tiba. Masyarakat Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), ada yang menyusun agenda merayakan tahun baru. Ada pula yang memilih berada di rumah bersama keluarga. Apapun bentuk pilihan aktivitasnya, semoga tidak ada euforia berlebihan. Apalagi mengusik ketenangan umum yang sudah terbina. Selain  itu, menghindari pesta minuman keras, Narkoba, dan mengumbar gas kendaraan di jalanan.      

Guliran detik yang mendekati ujung 2015, sesungguhnya adalah lintasan bagi kita untuk kembali merenung dan menapaktilasi kualitas perjalanan. Sisi penting lainnya adalah kembali merefleksi dan menggugat diri kita soal tujuan hidup. Ya, menjalani dinamika  hidup di dunia dan memertanggungjawabkannya nanti di hadapan Allah.

Selamat tinggal 2105.

Selamat datang fajar baru 2016.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun